[ Follow sebelum membaca!]
[Happy reading ]
(Lengkap)
⚠️CERITA HASIL PEMIKIRAN SENDIRI⚠️
⚠️PLAGIAT HARAP MENJAUH!!, MASIH PUNYA OTAK KAN?! MIKIR LAH GUNANYA OTAK BUAT APA⚠️
~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''
Gadis cantik yang harus hidup t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah lebih dari tiga Minggu Gara dirawat di rumah sakit, selama itu pula Sarla selalu menemaninya, bulak balik memperkenalkan dirinya sendiri pada Gara yang cepat lupa akan wajah orang atau hal hal yang entah itu penting atau tidak. Keadaan Gara sudah lebih baik dari sebelumnya, lumpuh nya sudah sembuh bahkan Gara sudah bisa berjalan kesana kemari berkat terapi nya selama ini. tapi ya kadang sering merengek dan berakhir menangis kala pusing sering menyerang nya dengan hebat atau mungkin mimisan yang sering terjadi tiba tiba dan berakhir pingsan, ah rasanya saat saat seperti ini Gara terlihat sangat lemah.
"Gara kamu kemana aja sih?!"ucap Sarla keras ketika menemukan Gara yang berada di taman rumah Sakit.
Lihatlah mentang mentang sudah bisa jalan dengan seenaknya pergi begitu saja tanpa memberi tahu Sarla, bikin khawatir saja.
Gara menoleh menatap Sarla, lalu bibir pucatnya terangkat membentuk sebuah senyuman.
Gara mendekati Sarla yang matanya telah memerah, lalu menyodorkan setangkai bunga mawar merah pada Sarla.
"Buat kamu"ucap Gara dengan tulus. Kali ini ia tidak melupakan wajah Sarla lagi.
Air mata Sarla menetes begitu Saja, ia mengambil bunganya lalu berhambur memeluk Gara.
"Jangan nangis"ucap Gara dengan suara parau, tangannya terangkat mengusap punggung Sarla lembut, kepalanya mendongak menatap langit yang mendung.
Gara mengendarakan pandangan lalu tatapannya jatuh pada kerumunan orang orang yang tengah melihat seorang lelaki memainkan gitar.
Gara melepaskan pelukannya, beralih menggenggam tangan Sarla, dan membawanya ke kerumunan itu, Gara membawa Sarla membelah kerumunan.
Gara melepaskan genggamannya, lalu mendekati seorang pria yang tengah memainkan gitarnya.
Terlihat Gara tengah berbicara pada lelaki itu, sesekali ia melirik Sarla dan melemparkan senyuman pada istrinya itu. Setelah itu terlihat lelaki itu menyerahkan gitarnya pada Gara, Gara duduk di kursi yang tersedia dengan gitar di pangkuannya, ia menatap Sarla dalam.
"Saya akan membawakan sebuah lagu untuk orang paling spesial dalam hidup Saya, mungkin ini lagu terakhir yang akan saya nyanyikan sebelum saya kembali dalam pangkuan tuhan" jeda sejenak, hening orang orang menatap Gara dengan berbagai pandangan, Gara menarik nafasnya, lalu kembali menatap Sarla "Sarla, terimakasih sudah mau menerima saya kembali, maaf untuk banyaknya luka yang saya goreskan, maaf untuk setiap masalah yang saya perbuat, Saya pastikan kamu adalah orang pertama dan terakhir yang saya cintai"ucap Gara dengan senyuman tulusnya pada Sarla.