Chapter 35

9.6K 401 4
                                    

Happy reading

Follow Ig: @alvnnqzlxsr_
                    @alvinna_qz.sar
                   @alq_sarlasar
Tiktok: @alv_sar

Jika kehidupan membuat diri menangis, Ingat ada ribuan kenangan indah yang membuat kita tersenyum🌺

~Sar

~~SARLA~~

~~SARLA~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aundrey menghela nafasnya, lalu menatap kasihan pada Sarla yang memejamkan mata dengan selang oksigen di hidungnya, gadis itu memegang jari jari tangan Sarla yang terbebas dari infus.

"Arla, ayo bangun dong, kita main lagi"ucap Aundrey sedih dengan bibir melengkung kebawah.

"Kalo Arla gak bangun Dey ambil semua cokelat Arla"ucap Aundrey yang tiba-tiba raut wajahnya berubah garang.

"Ayo dong bangunn"rengek Aundrey.

"Kalo Arla gak bangun, Dey kasih makan Cici dagingnya Ciko, teruss tar Dey culik Joe dari Arla, teruss Dey bunuh Joe, terus Dey potong potong dagingnya Joe, terus Dey bagiin deh"ucap Aundrey yang diluar akal, mana mungkin seekor tikus kecil memakan harimau?ya walaupun masih kecil harimau nya tetep aja gak bisa, mati duluan yang ada, dan mana mungkin seorang Aundrey berani nyentuh Joe yang notabenenya adalah seekor Singa putih yang Guede banget dan juga si Aundrey ini kan agak trauma sama tingkah Joe ini.

Sam hanya menggeleng pelan melihat tingkah tunangannya, lalu menatap sendu kearah Sarla.

Cklek

Aundrey dan Sam menoleh saat mendengar suara pintu ruangan terbuka, disana berdiri Alvano dengan jas dokternya serta stetoskop yang menggantung di lehernya.

"Halo Abang guanteng"sapa genit Aundrey sambil mengedipkan sebelah matanya.

Alvano hanya terkekeh pelan dan menggeleng maklum, lalu berjalan mendekat.

Aundrey yang akan mendekati Alvano pun tiba tiba terhenti ketika kerah belakang bajunya ditarik oleh Sam.

"Diem Aundrey"peringat Sam.

Aundrey hanya menggurutu kesal seraya memanyunkan bibirnya.

Alvano yang melihatnya hanya terkekeh pelan dan berjalan mendekat kearah Sarla.

"Abang, Abang mau periksa Sarla ya, yaudah kalau gitu Aundrey pamit ya mau pulang, kasian cokelat cokelat punya Arla nganggur"ucap Aundrey cepat dalam satu tarikan nafas.

Sebelum Alvano menjawab Aundrey sudah pergi dengan menyeret lengan Sam. Alvano hanya bisa menggeleng dan terkekeh kecil.

Setelahnya Alvano difokuskan dengan memeriksa keadaan Sarla.

SARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang