Chapter 77

3.9K 200 1
                                    

Happy reading

Follow
Ig : @alvnnqzlxsr_
      @alvinna_qz.sar
     @alq_sarlasar

Tiktok : @alv_sar

~~SARLA~~

Sarla berjalan memasuki markas sembari mengusap perutnya, ia memberhentikan salah satu penjaga yang hendak keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sarla berjalan memasuki markas sembari mengusap perutnya, ia memberhentikan salah satu penjaga yang hendak keluar.

"Mereka dimana?"tanya Sarla pada penjaga itu.

Penjaga yang paham kata mereka pun menjawab "di ruang keluarga nona yang ada dilantai atas"jawab penjaga itu sopan.

Sarla menyerit tak biasanya ruang keluarga di lantai atas terpakai biasanya hanya di pakai saat membicarakan hal serius antar anggota, "oke makasih, kamu boleh kembali".

"Baik nona"penjaga itu pun pergi dengan sopan.

Sarla berjalan menuju lift dan menekan angka 3 yang dimana di lantai tiga adalah kamar nya dan juga terdapat ruang keluarga kecil.

Ting

Sarla keluar dari lift, langkah kakinya hendak ke ruang keluarga tetapi urung dan malah bersembunyi di balik tembok mendengar pembicaraan serius antar Anggota inti rose of death.

"Tapi kan Lo bisa gak usah keluar, Lo masih bisa disini kayak Gue, Kenzo sama Satria, kita punya keluarga dan itu bukan alasan untuk keluar dari organisasi ini"suara Radit terdengar membuat Sarla dibuat tegang mendengarnya.

"Gak bisa, bukan cuma itu doang, gue ngerasa dosa gue itu udah terlalu banyak dan gue sadar udah terlalu jauh sama tuhan gue, gue mau berubah gue mau deketin diri lagi sama tuhan. Bukan semata-mata gue mau nikahin anak kyai bukan, gue emang tertarik sama dia dan gue mau dia jadi milik gue tapi gak sesederhana itu, dia taat banget sama Tuhan bukan kayak gue yang udah jauh banget sama Tuhan gue sendiri. gue sering bunuh orang padahal itu dilarang sama agama gue sama Tuhan gue, gue mau berubah mau mendekatkan diri ke Tuhan gue"kini Suara Zaski terdengar mencoba menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar agar semua yang ada disana mengerti.

Sarla semakin menegang mendengarnya, kini ia tahu permasalahan yang terjadi.

"TAPI LO GAK PERLU JUGA KELUAR DARI ORGANISASI INI, LO LUPA LO UDAH JANJI SEHIDUP SEMATI SAMA ORGANISASI INI"kini teriakan murka Satria terdengar tersirat kekecewaan di setiap nada nya.

"Gue udah bilang Gue mau berubah, mau mendekatkan diri sama Tuhan Gue, sedangkan Agama Gue ngelarang buat bunuh orang, dan segala kegiatan di organisasi ini dilarang sama Agama Gue"

SARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang