Chapter 44

8K 396 25
                                    

Happy reading

Follow
Ig: @alq_sarlasar
@alvnnqzlxsr_
@alvinna_qz.sar
Tiktok: @alv_sar

"Sampai kapanpun, kamu tetaplah putri kecil ayah yang paling berharga."

~ayah Andra

"Ayah akan terus jadi pahlawan dihati Al untuk selamanya"

~Alqueen putri kecil ayah

"Ayah lelaki hebat yang rela mempertaruhkan nyawanya demi putri kecilnya, bagaimana saya tidak jatuh cinta kepada Ayah? Dia lelaki tampan dengan sejuta kelembutan didalam dirinya, ia akan mempertaruhkan nyawanya hanya demi putri kecilnya, ayah tidak akan membiarkan siapapun menyakiti putri kecilnya. cinta pertama saya jatuh pada sosok lelaki hebat dengan sejuta kelebihan, dia lelaki tangguh yang selalu membela putri kecilnya.
Ayah...
Lelaki pertama yang membuat saya kagum dengan sosoknya
Terimakasih sudah menjaga saya sebagai putri kecil Anda"

~Sarla putri kecil Ayah

"Ayah tahu, putri kecil ayah adalah sosok perempuan hebat, dia mampu bertahan hingga detik ini. Jangan bersedih ya putri kecil ayah"

~Ayahnya Sarla

~~SARLA~~

Sarla memasuki mansion Alexandra masih dengan badan berlumuran darah, matanya berkaca-kaca dengan pandangan kosong kedepan. Disetiap langkahnya ingatan ingatan ketika bersama keluarganya kembali berputar di otaknya. disaat dirinya kepergok mencuri es krim di kulkas oleh ayahnya dan berakhir diceramahin bundanya, disaat dirinya dan kembarannya berebutan cokelat, disaat dirinya dan keluarganya tertawa bersama, disaat dirinya menangis karena kejahilan sang kakak dan mengadu manja ke ayahnya.

Sarla menahan tangisnya lalu pergi berlalu dikamar, ia membuka pintu kamar, perlahan aroma strawberry menyeruak memasuki Indra penciumannya, kamar dengan nuansa pink pastel itu menyambut matanya.

Pandangan Sarla jatuh pada ranjang dengan sprai putih dan pink, ia melihat seorang gadis kecil tengah berbaring menatap sang ayah disisinya yang tengah membacakan dongeng, terlihat pancaran bahagia dari gadis kecil itu, lalu mereka menghilang digantikan saat sang ayah yang masuk kamarnya diam diam dengan cokelat ditangannya yang disembunyikan di balik punggungnya.

"Putri kecil ayah, tebak ayah bawa apa?"ucap sang ayah dengan suara kecil mendekati putrinya yang tengah duduk disisi ranjang dan memegang sebuah buku dongeng.

Gadis kecil itu menoleh, pandangannya seketika berbinar menatap sang ayah "Cokelat"seru gadis kecil itu riang.

"Syutt, jangan berisik tar ketauan bunda"ucap sang ayah pelan dengan jari telunjuk yang menempel di bibir nya.

Seketika gadis kecil itu menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan mungilnya.

"Hihi"

"Uh gemes banget putri ayah"ucap sang ayah memeluk gemas putrinya dan memberikan kecupan bertubi-tubi di seluruh wajah putri kecilnya.

"Hahahaha top ayah mana cokelatna"ucap gadis kecil itu mengadakan tangannya.

"Cup dulu dong"ucap sang ayah menunjuk pipinya, segera sang putri mengecup seluruh wajah ayahnya.

SARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang