Chapter 17

13.6K 582 21
                                    

Happy reading

Follow Ig: @alvnnqzlxsr_
@alvinna_qz.sar
@alq_sarlasar
Tiktok: @alv_sar

Cukup Simpan dalam hati
Tak perlu melupakan
Walau terkadang beberapa kali
Harus teringat lagi.

-Sar

~~SARLA~~

"Nakal, pasti tadi malam makan cokelat lagi ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nakal, pasti tadi malam makan cokelat lagi ya. Kan udah dibilang jangan makan cokelat banyak banyak, Sakit kan tenggorokannya, ngeyel sih dibilang juga"omel Gara pada Sarla yang membuat mata Sarla tambah bekaca kaca.

Sedangkan teman-temannya hanya diam tercengang, itu bener Gara kan? pikir mereka, ya tentu kecuali Sam ia hanya mendatar kan wajahnya semakin datar, menurutnya itu sudah biasa.

Karena Sam adalah salah satu korban dari ke uwuan Sarla dan Gara dulu.

"Sakit hiks"ucap Sarla sambil menangis dan memegang lehernya.

Gara hanya menatap Sarla datar dan mengusap usap lembut leher Sarla.

"Tunggu Lo kan waktu malem makan cokelat, berarti Lo yang berdiri di depan kulkas waktu malem"tunjuk Sam pada Sarla yang Sibuk menangis.

Sarla hanya mengangguk pelan.

"Sialan gue kira mbak kunti waktu malem"ucap Sam kesal yang sontak membuat tawa teman temannya pecah.

"BWAHAHAHAHAHA mba Kunti"ucap Vandra terbahak-bahak.

"Sialan gue ngakak"ucap Kenzie sambil memegang perutnya yang terasa geli.

"Bisa bisanya Lo"ucap Lilyya sambil menahan tawa.

Sam hanya mendengus kesal, ia hampir jantungan waktu malam liat Sarla yang ia kira mba Kunti berdiri di depan kulkas, udah mah rambut Sarla yang di gerai di tambah dia yang memakai piyama putih membuat Sam langsung terbirit masuk ke kamarnya, niatnya mau minum eh malah di buat takut.

Sedangkan Sarla ia terus merengek ke Gara karena tenggorokannya yang Sakit.

"Sakitt Gara, tenggorokan Sarla sakit hiks"ucap Sarla merengek dengan suara serak sambil menangis.

"Makanya kalo di bilangin tuh dengerin, nakal sih"omel Gara sambil mengusap usap leher Sarla.

Sarla malah makin menangis kejer, yang membuat Gara kelimpungan sendiri.

SARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang