Chapter 49

8.1K 352 8
                                    

Happy reading

Follow
Ig: @alvnnqzlxsr_
     @alvinna_qz.sar
     @alq_sarlasar

Tiktok: @alv_sar

~~SARLA~~

Senja berubah menjadi malam, mentari terbenam digantikan bulan yang membentang malam, angin berhembus dengan kencang menerpa kulit seputih salju, membuat beberapa helai rambutnya terbang terombang-ambing, pandangannya kosong menatap ke hamparan para bintang di langit, ia memeluk tubuhnya sendiri merasakan dingin yang menusuk kulitnya, helaan nafas beberapa kali terdengar dari bibir tipisnya, perlahan ia memejamkan matanya merasakan beberapa detik kesunyian yang membuatnya tenang. Hingga suara berat seseorang menyadarkannya membuat dirinya membuka mata dan membalikkan tubuhnya menghadap seseorang yang kini tengah berdiri dihadapannya.

"Dingin"ucap Gara menarik tangan Sarla agar memasuki kamar, setelahnya ia menutup pintu balkon dan menutup gordennya.

Sarla hanya diam, tak ada raut lain di wajah gadis itu selain datar, matanya selalu memancarkan kehampaan, tak ada kata yang keluar dari bibir tipisnya semenjak tadi, dia hanya diam membisu.

"Mandi"ucap Gara singkat seraya mengulurkan handuk yang ia pegang.

Dengan patuh Sarla mengambil handuk itu lalu berjalan pelan menuju kamar mandi. Sarla menatap pantulan dirinya di cermin, ia masih mengenakan gaun pengantinnya hanya saja aksesorisnya telah ia lepaskan lebih dulu, ia mengambil kapas dan facial wash lalu membersihkan wajahnya yang ber- make up hingga bersih, ia menyalakan kran air wastafel lalu menangkup air itu dengan kedua telapak tangannya dan membasuh wajahnya setelahnya ia mengelap wajahnya lembut dengan handuk yang tersedia disana.

Sarla sedikit kesusahan saat akan membuka Gaunnya karena resleting yang berada dibelakang membuat ia sudah untuk menggapai nya.

"Shit" umpat Sarla kesal, ia membuka pintu kamar mandi dan menatap Gara yang duduk ditepi kasur dan sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Kenapa?"tanya Gara heran ketika melihat Sarla keluar kamar mandi.

"Bantu"ucap Sarla singkat dan masuk kembali ke kamar mandi.

Gara yang paham bahwa Sarla membutuhkan bantuan pun langsung bangkit dan berjalan ke kamar mandi.

"Apa?"tanya Gara ketika berada dibelakang Sarla yang sedang bercermin.

"Resleting"ucap Sarla pelan.

Gara mengangguk paham, lalu ia menyentuh resleting gaun Sarla dan menurunkannya perlahan, Gara menatap pundak Sarla yang putih mulus bersih lalu punggung atas Sarla dan punggung bawahnya yang terdapat bekas luka tusukan.

Perlahan tangan Gara menyentuh lembut pundak Sarla, mengusapnya pelan, Ia menatap mata Sarla dari cermin yang juga tengah menatapnya. Gara mendekatkan wajahnya ke leher jenjang Sarla membuat Gadis itu mendongakkan kepalanya merasa geli saat hidung Gara menyentuh permukaan kulit lehernya.

Chup

Gara mencium leher Sarla lembut, lalu menarik pinggang Sarla membuat tubuh gadis itu semakin berdempetan dengannya.

Gara menatap mata Sarla dari Cermin yang juga tengah menatapnya sayu, lalu ia mendekatkan bibirnya ke telinga Sarla membisikan sesuatu yang membuat gadis itu tersenyum kecil.

"You are mine"ucap Gara dengan suara berat yang serak serak basah.

Gara kembali mencium leher Sarla menjilat nya lalu menggigit nya pelan membuat tanda dileher gadis itu.

SARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang