Chapter 66

5K 223 11
                                    

Happy reading

Follow
Ig : @alvnnqzlxsr_
@alvinna_qz.sar
@alq_sarlasar

Tiktok : @alv_sar

~~SARLA~~

"Pokoknya gue ngambek sama Gara, awas aja Lo ya"ucap Sarla dengan raut wajah kesal. Sudah beberapa kali dia mengucapkan kata yang sama, mungkin 238 kali.

"Ck tu orang kemana sih udah jam segini juga"ucap Sarla berdecak kesal sembari menatap Jam yang berada di dinding yang menunjukkan pukul sepuluh malam.

Sarla kembali memakan cemilannya dengan kesal. Kini dirinya berada dikamar, mengunci diri dari tadi siang hingga sekarang, beberapa kali terdengar ketukan pintu kamar dan suara seorang maid yang menyuruhnya untuk keluar dan makan malam, tapi Sarla abaikan mood nya benar benar hancur sejak tadi siang dan ia lampiaskan dengan memakan semua cemilan yang ada di kamarnya hingga sekarang bungkus cemilan berserakan dimana-mana.

Tok tok tok

"Sarla"

Sarla melotot, ia menatap pintu dengan horor, itu suara Gara, Sarla segera membuang cemilannya asal dan segera lari menuju kamar mandi, ia membasuh mukanya dan mencuci tangannya. Setelah selesai ia menuju meja riasnya mengambil insto dan meneteskannya ke matanya, setelah selesai ia berlari menuju kasur, membaringkan tubuhnya dan memeluk guling erat.

Klek

Klek

Klek

"Sarla buka pintunya"Suara Gara kembali terdengar beriringan dengan suara knop pintu yang berusaha terbuka.

"Sarla"panggil Gara.

"Sarla setidaknya Lo makan dulu, kata maid Lo belum makan dari tadi siang"ucap Gara yang terdengar frustasi dan penuh kekhawatiran.

"Sarla kalo Lo gak buka gue dobrak nih"ancam Gara.

Sarla yang mendengar ancaman Gara semakin membenamkan wajahnya di guling.

Gara yang merasa tak mendapat jawaban mengeluarkan kunci cadangan dari sakunya dan membukanya setelahnya mendobrak pintu kamar yang sudah tak terkunci membuat bunyi cukup keras. Hello dia gak bodoh kali sampe sampe langsung dobrak pintu kamarnya yang terkunci gitu aja, bisa bisa dia tersengat listrik gara gara keamanan yang gak main main di mansion miliknya ini.

Sedangkan Sarla yang mendengar suara dobrakan pintu langsung menangis keras. Gara yang mendengar suara tangis pun menghembuskan nafasnya lalu mendekat kearah Sarla tanpa peduli lantai yang kotor akibat ulah Sarla, menyingkirkan guling yang berada di pelukan istrinya lalu membawa tubuh Sarla kepangkuan nya dan memeluknya, mengusap punggungnya menenangkan Sarla.

Sarla yang di perlakukan seperti itu menangis semakin keras, ia memeluk tubuh tegap Gara erat dan menyembunyikan wajahnya di cerucuk leher Gara.

"Syutt udah nangisnya tar jadi jelek kalo nangis terus"ucap Gara menenangkan Sarla Seperti menenangkan anak kecil yang sedang menangis.

Sarla masih menangis ia sedikit menjauhkan wajahnya lalu mengusapkan ingusnya di kemeja putih Gara, sedangkan Gara hanya menghela nafas pasrah, ia lalu mengangkat Sarla dan berdiri membawa diri nya dan Sarla kearah kamar mandi. Setelah membuka pintu ia meletakan Sarla yang masih sesenggukan di pinggir wastafel, tangannya yang kekar membasuh wajah Sarla dengan lembut, setelahnya membantu mencucikan tangan Sarla.

SARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang