44

1.6K 316 78
                                    

[disarankan menggunakan background hitam]

Dinginnya angin malam kayaknya mengurungkan niat Donghyuck buat memutar gas lebih dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dinginnya angin malam kayaknya mengurungkan niat Donghyuck buat memutar gas lebih dalam. Bisa dilihat dari dia yang beberapa kali asyik menikmati kanan-kiri jalan dibanding segera sampai tujuan. Beruntung, gue berada di balik punggung pemuda itu, jadi nggak begitu kena hembusan angin.

Lagian, badan Donghyuck lumayan anget buat dipeluk, jadi gue nggak perlu protes masalah cuaca. Ehm, atau mungkin karena dia itu peluk-able? Ya, apapun itu, yang pasti gue nggak nolak. Tapi ..., daripada suhu udara, ada dingin lain yang menyelinap masuk dalam diri gue.

"Berhenti anggep gue musuh lo."

Semakin mengeratkan diri pada Donghyuck, gue dihinggapi rasa bersalah. Donghyuck yang sadar tangan gue mengetat di pinggangnya sempat refleks noleh ke belakang. Gue kepikiran, kenapa Donghyuck sampe mikir kayak gitu? Gu-gue ... nggak, nggak mungkin jadiin dia musuh, kan?!

Kan?!

Kan?

Ya, kan?

Ya, kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mmmh.

Nggak.

Salah.

Argh, kenapa gue baru sadar?!

Donghyuck musuh. Dia saingan gue⸺sejak awal. Apalagi, waktu tanding sama Taeyong, dia minta gue anggep dia lawan, malah bikin gue makin ngeraguin dia. Sikap gue selama ini⸺terlepas dari rasa suka dan sayang gue ke dia⸺gue nggak selalu percaya sama dia. Masih banyak yang gue simpan sendiri. Mungkin itu juga yang bikin Donghyuck nggak pernah banyak cerita ke gue, karena gue sendiri aja kayak gitu ke dia.

 Mungkin itu juga yang bikin Donghyuck nggak pernah banyak cerita ke gue, karena gue sendiri aja kayak gitu ke dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reloading | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang