27

2.9K 566 400
                                    

[disarankan menggunakan background cream]

[disarankan menggunakan background cream]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue menilik kalender di atas meja belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue menilik kalender di atas meja belajar. Hari Sabtu, hari keenam gue pacaran dengan Lee Donghyuck. Rencananya, malam ini gue bakal ke sirkuit reload setelah dua hari nggak ke sana. Gue udah bersiap, udah pake style kebangsaan gue, yaitu jeans, kaos, jaket, dan sneakers.

Sambil nunggu Donghyuck, gue iseng-iseng menghias selembar foto, hasil selfie yang diambil Lee Taeyong dua hari lalu. Menggemaskan. Stiker, pewarna, dan gliter biar blink-blink. Setelah selesai, gue menaruhnya di tengah. Di antara berbagai tempelan foto-foto hasil jarahan koleksi sahabat gue, Jung Eunji. Menjarah dengan ijin dia, sih. Gue nggak asal nyolong.

Foto siapa? Tentu saja, gambar si doi, Donghyuck. Lucu jika mengingatnya kembali. Waktu itu, Eunji memang lebih dulu menyukai Donghyuck dibanding gue. Mungkin, cap penikung gebetan pantes disematkan pada gue.

“Gue ngira, gue sama lo bakal perang-perangan, jambak-jambakan, cakar-cakaran gara-gara rebutan cowok,” ucap gue dua tahun lalu pada Eunji. Dia tertawa, tawa yang renyah.

Di luar dugaan, menyukai laki-laki yang sama justru membuat hubungan kami semakin erat. Hari-hari yang kami lalui hampir nggak pernah lepas dari fangirl-in anak-anak reload, terutama Donghyuck.

“Kalau gue balapan di reload. Menurut lo gimana?” Tanya gue pada Eunji bulan lalu.

“Lo, kan, emang suka kebut-kebutan. Bagus, dong, hobi lo bisa lo salurin,” jawabnya. “Emang lo mau lawan siapa di reload?”

“Haechan?”

Eunji melotot.

Mwo?! Serius?!”

Gue mengangguk mantap, “Demi Haechan!”

Eunji tertawa, sangat kencang dan kuping gue auto-budek.

“Gue nggak bercanda, Eunji-ya,” tegas gue begitu tawanya mereda.

Sudut bibir Eunji perlahan turun. Dia tampaknya udah menyadari ekspresi wajah gue yang menatapnya dingin.

Reloading | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang