[disarankan menggunakan background hitam]
"Gue boleh gabung 127 juga?"
Hening.
Seketika waktu kayak terhenti, embusan angin pun serasa hilang sedikit demi sedikit. Tatapan lurus hampir kosong, gue mendapati kening Renjun yang perlahan mengerut, berusaha mencerna kalimat tanya itu baik-baik. Pelan tapi pasti, Renjun menoleh dan gue tanpa sadar ngikutin gerak-gerik pemuda Huang itu.
"Kyaaa!"
Kedua mata Renjun begitu pula dengan bibirnya melebar begitu menemui sang pelaku.
"ZHONG CHENLE!!!"
Renjun sontak berteriak lebih dulu sebelum ada yang membuka mulut. Tersentak, jantung gue bahkan melompat gara-gara perubahan volume suara yang terlalu drastis itu. Untung, telinga gue masih selamat dan nggak mengalami kerusakan apapun akibat lengkingan Renjun. Sedangkan, si pelaku dengan wajah sok polosnya menatap Renjun tak bersalah.
"Mwo?" Sahut Chenle dengan bibir mengerucut, lalu mengangkat bahu. "Mereka lumayan keren."
Chenle mengelilingkan pandang, seperti mencari seseorang yang mungkin sependapat dengannya.
"Mark Hyung sama Haechan Hyung aja gabung sama mereka. Masak, gue nggak boleh?"
Renjun menarik napas, enggan buat menanggapi Chenle lebih lanjut dan memilih meredam darahnya yang mendidih. Ia lantas kembali menaruh pantatnya yang sempat terangkat dari kursi. Sementara, Chenle mengedikkan bahu cuek.
"Ishhh, Zhong Chenle, Zhong Chenle, Zhong Chenle," desis Jisung menyebut nama temannya berkali-kali kayak merapal mantra dan memutar bola mata jengah.
Saat ini ... bisa gue bilang adalah suasana yang menyenangkan buat menghabiskan malam Minggu. Kumpul sama temen-temen dan berbagi cerita di tempat eksklusifnya reload. Apalagi ada pacar yang duduk di sebelah. Dengerin si kesayangan bercengkrama sama yang lain aja udah bisa bikin hati adem. Tapi ... nggak. Nggak semua terdengar semenarik itu di telinga gue.
"Lapangan di sini boleh juga. Ide siapa?"
"Ngabisin berapa duit bangun tuh tower?"
"Kalian berdua yang desain?!"
"Good job, Jaemin-ie ... Nami-ya."
"Kalian udah nggak sekolah atau gimana?"
"Huh? Ganti aturan?!"
"Dihukum?"
"Bisa ganti warna rambut sesuka hati, dong?"
"Byun ssaem juga?!"
Udah beberapa menit, gue lebih asyik makan dibanding nimbrung obrolan. Memotong-motong kue tanpa minat, gue mulai melahapnya pelan-pelan. Argh! Kenapa gue harus terus-terusan dengerin suaranya Mark di antara suara yang lain?! Kenapa juga dia jadi sering cekikikan kayak gini?! Tertawa lepas sampe napas cowok itu nggak beraturan dan kelelahan sendiri. Benar-benar memuakkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Reloading | Lee Haechan
FanfictionSeluruh jalanan Seoul tidak mungkin tidak mengenal seorang Lee Haechan. Sang penguasa kecepatan dan hati siswi bernama Choi Jinju. --- Cast : Lee Donghyuck × NCT Dream × NCT 127 × OC Genre : Action, school life, and fluff Rated : 16+ Non-baku Season...