19

2.8K 541 310
                                    

[disarankan menggunakan background hitam]

[disarankan menggunakan background hitam]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam semakin larut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam semakin larut. Balapan yang gue saksikan baru aja selesai. Kesembilan motor berwarna kuning itu menepi. Gue perhatikan Lee Taeyong bersama kawan-kawannya menuju tribun VIP, tepatnya ke ruangan berlapis kaca di sisi timur.

"Jinju-ya," panggil sahabat gue, Jung Eunji. Gue beralih menatapnya. "Gue mau nemuin oppa dulu. Tadi gue telpon dia sebelum masuk track. Gue jadi enggak enak sama dia."

"Kakak lo tadi juga balapan?!" Tanya gue kaget.

"Ya, iyalah," jawabnya gemas dengan ekspresi yang seakan bakal melahap gue. "Mata lo aja, tuh, yang cuma ngelihat Lee-Tae-Yong," imbuh Eunji dengan mengeja nama Taeyong dengan penekanan yang sinis.

Gue terkekeh.

"Jinju-ya," panggil Eunji dengan nada suara yang parau. "Jangan gegabah, oke?"

Gue memiringkan kepala, meminta penjelasan lebih atas perkataan Eunji barusan.

"Gue paham, lo suka sama Taeyong. Tapi, jangan gegabah. Dia tetep musuh lo buat Senin depan. Oke?"

"Iya-iya," sahut gue cuek. "Oh, ya, elo bawa bolpoin? Gue pengen minta tanda tangan dia."

"Aish," desis Eunji sambil mengangkat tangan kanannya, hendak memukul gue. Namun, tangannya hanya sampai menggantung di udara. "Elo, tuh, ya! Kagak! Gue kagak bawa!" serunya kemudian main pergi dari hadapan gue. "Bye! Nanti kita ketemu di sini lagi aja," pamit Eunji dengan memunggungi gue seraya melambaikan tangan.

Eunji berjalan menuju ruangan kaca itu. Tempat anak-anak 127 SQUAD berkumpul dan pastinya hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk di sana. Dari sini, gue dapat melihat Taeyong bersama dengan seseorang berjaket balap biru baru saja keluar. Tanpa perlu berpikir dua kali, gue menggerakkan tungkai, mengikuti Taeyong.

Kenapa gue berasa kayak sasaeng, sih? Ngikutin Taeyong kayak gini. Sesekali, kepala gue berputar, sekedar memastikan kalau ada orang yang mencurigai tingkah gue yang ... memang ... mencurigakan. Ah, bodo amat, lah.

Reloading | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang