31

2.7K 503 252
                                    

[disarankan menggunakan background hitam]

Pemuda ber-bomber merah di depan gue itu bernama Lee Donghyuck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda ber-bomber merah di depan gue itu bernama Lee Donghyuck. Semua orang mengenalnya dengan nama panggilan Haechan. Sedangkan, gue ... Choi Jinju. Cewek pertama di jajaran racer-nya reload, sekaligus⸺

"Ju-ya, sini."

⸺pacarnya Haechan.

Gue pun langsung menyusul Donghyuck yang udah duluan jalan, kemudian memeluk lengan kirinya dengan manja.

"Haechan-ah!" Panggil gue sambil menarik-narik lengannya seraya memamerkan senyum lebar.

"Wae?"

Gue menggeleng sambil cengengesan, "Ani, hanya ... senang, hehe."

Donghyuck terkekeh, lalu mengusap telapak gue yang masih memeluk lengannya.

"Sesenang itu?" Tanyanya, sengaja godain gue.

"Iya, dong," jawab gue mantap seraya mengeratkan kedua tangan gue yang melingkar pada lengannya.

Gue dan Donghyuck udah turun dari tribun, lalu berjalan menuju lapangan. Kami menghampiri anak-anak reload yang masih asyik dengan kesenangan mereka masing-masing.

"Ada yang habis berduaan, nih," celetuk pemuda berambut hitam gelap bernama Zhong Chenle begitu kami tiba.

Donghyuck hanya merekahkan senyum.

"Hyung," panggil Chenle yang bikin Donghyuck melebarkan kedua bola matanya. "Boleh gue pinjem Jinju sebentar?"

Gue mengerjap dan langsung menatap Donghyuck panik. Tapi, sepertinya Donghyuck nggak menangkap sinyal cemas dari gue dan malah berkata, "Oke. Kalau gitu, gue tinggal dulu."

Gue melotot dan spontan menarik lengan Donghyuck yang hampir terlepas.

"Haechan-ah ...," rajuk gue, memelas. "Ikuttt."

"Chenle mau ngomong sama lo," balas Donghyuck tenang dan melepas satu persatu jemari gue yang mencengkram lengannya dan melangkah pergi.

Mematung. Gue menatap nanar pada Donghyuck yang memunggungi gue. Sialan, kenapa dia ninggalin gue gitu aja sama Chenle, sih?! Dia nggak tau apa kalau cowok ini pernah nembak gue?! Ah, kayaknya dia emang nggak tau.

"Jinju?"

Gue menghela napas sejenak. Setelah menstabilkan diri, gue perlahan memberanikan diri buat bersitatap dengan Chenle yang udah manggil gue.

"Jadi ... lo udah berhasil?"

Tiba-tiba, gue ditodong dengan sebuah pertanyaan. Pertanyaan yang gue bahkan belum paham arahnya.

Gue menaikkan satu alis, "Berhasil?"

"Dapetin Haechan Hyung," sambungnya.

Sorot mata gue turun. Oke, sekarang gue paham arah pembicaraan ini. Apa Chenle sedang nyindir gue? Bukannya dia yang bilang sendiri nggak nuntut apa-apa dari gue? Sebenernya ... apa yang sedang ia coba sampein sama gue?

Reloading | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang