Menunggu

463 107 31
                                    

"Tentara Belanda?!" Ucap Hoseok, dan setelahnya para pasukan itu menembak bersamaan.

Tidak ada peluru yang mengenai Hoseok, sama sekali, tapi Hoseok masih tak percaya dengan apa yang dia lihat. Mereka semua pasukan hantu!.

GRAAAAWWRRRR.

Terdengar raungan dari belakang. Hoseok menoleh dan melihat "Kyu!" Yang datang, masuk ke kerumunan dan langsung menyerang Fani, tanpa lama lama Kyu menelan Fani bulat bulat ke dalam perutnya.

Apa ini selesai? Kyu datang membantunya dengan mudah!

"Hoseok!"

Jinan keluar dari tengah barisan dan menghampiri Hoseok, "Ah luka mu parah sekali, untungnya Hwasa bisa membuatmu bertahan untuk beberapa waktu"

"Hwasa?" Bingung Hoseok.

"Hwasa ada di dalam tubuhmu, dia menguasai setengah ragamu. Dia melakukannya karena terdesak" Jinan menjelaskan.

"Oh jadi itu alasannya badanku bergerak sendiri?" Hoseok membatin.

"Ayo kita pergi dari sini, kita sudah pasti menang dari dia" Jinan menarik Hoseok.

Tapi Hoseok menepis tangan Jinan, "tunggu, ada satu orang lagi. Anak kecil, aku meninggalkannya di depan rumah"

"Apa?! Kau yakin itu orang?"

"Iya! Dia anak kecil yang diculik ke sini" Hoseok meyakinkan, dia harus menjemput Vino sekarang.

Brugh.

Hoseok (&Hwasa) dan Jinan menoleh "!!?" Mereka melihat tubuh Kyu yang terbelah dua di sebelah mereka.

Jinan juga baru menyadari tembakan dari para pasukannya berhenti, begitu ia mengecek pasukannya ternyata sudah tumbang dengan keadaan terbelah belah.

Bagaimana bisa itu terjadi!?

Jinan mendecih dan langsung mengambil posisi melindungi Hoseok, dan Hoseok sendiri mengingat kejadian sebelumnya saat Fina menyamar menjadi Vino, di mana hantu hantu di belakangnya mati dalam keadaan terbelah. "Jinan hati hati, ini ulahnya"

"Oh? Apakah aku harus bilang hebat? Dia itu bukan leve-"

BRAK

Belum Jinan selesai bicara tiba tiba ada sesuatu yang menimpanya. Bukan, melainkan menginjaknya seperti boneka.

Hoseok terpaku melihatnya, itu Fina! Jelas jelas kakinya menginjak Jinan!

"Ukh!" Hoseok spontan mundur menjauh darinya.

Tapi Fina menghampirinya terlalu cepat, Untungnya Hwasa juga mengkontrol tubuh Hoseok dan cepat menghindar. Hwasa memanfaatkan darah ditangan Hoseok lagi untuk mengeluarkan api,

DUAGH

Fani lebih cepat 2 detik untuk menendang tubuh Hoseok terpental jauh ke arah jalan di luar hutan.

Hoseok tidak berniat bergerak, dia diam terlentang. "Lebih baik aku pura pura mati saja sekarang" batinnya.

Hwasa yang merasa terpojok memutuskan keluar dari tubuh Hoseok, dan itu membuat Hoseok merasa dirinya ditarik, menambah rasa sakit luka di tubuhnya hampir membuatnya hilang kesadaran.

Hoseok memukul kepalanya, "sadar!"

"Hoseok menjauhlah, aku sudah merasakan Bulan dan Chen di dekat sini! Lari dan cari mereka!"

Hoseok sempat ragu, tapi dia percaya Hwasa kuat. Dia pun berusaha bangun dan berjalan menjauh walau agak oleng. Hoseok berjalan mencari rumah tempat ia meninggalkan Vino.

EYE | Jhs. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang