Obrolan tentang kemarin

392 96 21
                                    

Shubuh berlalu dengan cepat.

Setelah Hoseok kembali, raganya tidak langsung sadar. Begitupun Yoongi, ia tak langsung sadar diri juga. Dan paginya Namjoon dimintai keterangan atas apa yang terjadi. Karena ada yang mencurigainya saat berlari masuk ke rumah sakit.

Namjoon kembali ke kamar Hoseok dan menggerutu, "Sok sekali, pagi baru menegur nyenyenye. Padahal dari malam kamar ini sudah heboh tapi tidak ada yang mengecek smaa sekali" kesal Namjoon.

"Kau kenapa?" Tanya Hoseok.
Hoseok sudah sadarkan diri saat matahari mulai terbit.

"Tidak ada" Namjoon menarik kursi dan duduk di sebelah ranjang Hoseok. "Bagaimana? Apa perasaanmu sudah membaik?"

Hoseok tersenyum cerah, "Kau menanyakan itu pada aku yang cedera tulang kaki dan patah tulang rusuk ini? Duduk saja rasanya rohku keluar dari badan" ucap Hoseok bersama senyumannya.

"Hoseok lama lama senyumanmu jadi mistis" ngeri Namjoon. "Lagian rohmu kan sudah pernah keluar"

"Kalau bicara sopan sedikit" sahut Yoongi yang baru keluar dari kamar mandi.

"Salah? Kalian kan memang habis bertamasya keliling alam ghaib" Namjoon berbalik pada Yoongi yang ternyata sudah siap melempar kepalanya dengan sikat gigi. "We kalem"

Sekarang keadaan menjadi lebih tenang, Hoseok harap untuk selamanya. "Aku tetap melihat ya"

"Iya lah, mau buta lagi? Gila ni anak" Yoongi melempar handuknya ke Namjoon.

"Kenapa aku yang dilempar?" Namjoon berbalik melempar handuk itu kembali.

Tak lama, ada perawat yang datang untuk membawakan makanan. Yoongi pun mengambilnya dan bersiap untuk menyuapi Hoseok.

"Apa nih, bubur? Dikata kasih makan nenek nenek?" Yoongi tak habis pikir melihat makanan yang dibawakan.

"Ya memangnya kau mau isinya apa? Nasi Padang?" Balas Namjoon.

Cklek.

Pintu kamar terbuka, dan seketika aroma semerbak mewangi masuk ke dalam kamar. Dari balik pintu muncullah manusia berwajah sopan dan polos menenteng kresek hitam sederhana.

"Hai gaes" Kai masuk dengan senyuman.

"Ayam bakar ya" Yoongi menatap Kai.

"Iya, lengkap dengan nasinya" Yoongi langsung berdiri dan menjabat tangan Kai, lalu mengambil ayam itu dari tangannya.

"Nah ini baru makanan manusia" kata Yoongi, sangat bersemangat siap menyuapi Hoseok.

"Kau pengertian sih" Hoseok melambai pada Kai.

"Apa sih yang engga buat kamu fren" Kai malu malu reog. "Lagipula aku tau makanan RS ga enak, soalnya Shinwon juga ngeluh"

Hoseok mengunyah makanannya terlebih dahulu, "ha-? Shinwon masuk RS kah?"

Kai berdiri dengan wajah bingung.

Namjoon pura pura tidak dengar.

Yoongi pura pura keselek tulang ayam.

"Ah begini, kau tau malam kemarin itu bukan malam biasa ya. Jadi, Shinwon pingsan sampai sampai demam tinggi. Dan aku yang membayarkan kamar inap untuknya karena......" Namjoon terpaksa menjelaskan karena Kai dan Yoongi terus terusan menatapnya.

Hoseok spikles mendengarnya, tapi mulutnya tetap lanjut makan. Kai pun pamit, mau ke kamar Shinwon lagi. Numpang ngadem katanya.

Setelah makan Yoongi membereskan sisa makanan Hoseok dan membungkus sampahnya. Namjoon yang daritadi hanya planga plongo pun ingin bertanya, "Hoseok, waktu itu apa yang terjadi padamu?"

EYE | Jhs. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang