Hari Berlalu

342 97 4
                                    


Sudah satu jam Yoongi duduk menatap Hoseok. Hanya mengawasi perut Hoseok masih bergerak atau tidak.

"Hm?" Yoongi tiba tiba merasakan sesuatu yang aneh di hidungnya, saat menyentuhnya dia baru sadar kalau sedang mimisan. Yoongi segera berlari menuju kamar mandi, disaat bersamaan Namjoon datang dengan membawa kantong belanja di tangannya.

"Ada apa?" Tanya Namjoon sedikit panik mengikuti Yoongi ke kamar mandi.

"Hanya mimisan, sepertinya aku membuang terlalu banyak tenaga shubuh tadi" Yoongi menuju wastafel.

Setelah cukup lama meredakan mimisannya, Yoongi pun keluar sambil membersihkan hidungnya dengan tisu. "Kau bawa apa?"

"Makanan ringan dan minuman. Oh iya, istirahatlah dulu. Biar aku yang jaga Hoseok" Namjoon mendorong Yoongi mendekati sofa.

"Hei hei tunggu, kau tidak kerja?" Yoongi menepis tangan Namjoon.

"Tidak usah pikirkan itu. Aku akan menggantimu, setidaknya tidur sampai malam tiba. Aku tau kau belum tidur" omel Namjoon.

Yoongi menatap sinis Namjoon, ia pun pergi ke sofa dan mengambil posisi ternyaman. "Kalau perusahaanmu bangkrut jangan salahkan aku" kata Yoongi sebelum memejamkan mata.

Namjoon mendengus sebal, kenapa manusia ini tidak pernah ramah. Namjoon menarik kursi dan duduk di sebelah ranjang Hoseok. Sekarang pukul dua siang, tidak tau apa yang harus dia lakukan.

Namjoon duduk diam menatap pinggiran ranjang, tak bergeming, dia hanya mendengar suara pendingin ruangan. "Apa aku bikin video dua jam ga ngapa ngapain juga ya?"

Namjoon berdiri, "aduh encok, kok dia tahan banget duduk lama" Namjoon berjalan menuju jendela yang ditutup gorden dua lapis, Namjoon membuka lapisan pertama sambil menggerutu "Orang sakit digelap gelapin, harusnya kasih cahaya dong yang terang kayak gini kan enak"

Oh ternyata matahari siang menghadap ke kamar hingga cahaya yang masuk panas. Namjoon menutup kembali gordennya, "oh ini alasannya dia menutup gordennya"

Tapi saat Namjoon berbalik, dia merasa ada yang tidak beres pada Yoongi. "Hei kau baik baik saja?" Namjoon langsung buru buru menghampiri Yoongi yang terlihat tenang tertidur, dan benar saja saat Namjoon mengangkat sedikit kepala Yoongi ternyata lagi lagi dia mimisan dan lebih parah.

"Kau kenapa?! Hei bangun!" Sayangnya Yoongi sama sekali tidak merespon Namjoon.

"Astaga dua bersaudara ini kenapa sih?!" Namjoon menoleh pada Hoseok di belakang, dan dia menyadari satu hal. Tapi, Namjoon memilih untuk memanggil bantuan untuk Yoongi terlebih dahulu.

•••

"Hah"

Yoongi membuka matanya setelah ber-hah. Bingung kenapa dia ada di tempat berbeda. Yoongi duduk, bernafas, berkedip, merasa dirinya baik baik saja.

"Kenapa aku di infus?" Yoongi menatap tangannya yang tertancap jarum infus disana. Dan dia juga berada di ruangan lain, padahal seingatnya dia tidur di sofa kamar rawat Hoseok.

"Oh kau sudah sadar?"

Yoongi menoleh ke sebelah kiri, ternyata ada Namjoon duduk di sebelahnya. Dan dia tidak menyadarinya tadi. "Apakah aku terlihat seperti sedang meninggal?"

"Habisnya kau mengabaikan aku yang sudah lama menjagamu" Kesal Namjoon.

"Hah apasih. Kenapa aku ada disini juga?" Tanya Yoongi menunjuk ranjangnya.

EYE | Jhs. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang