Tempat yang indah [1]

509 115 11
                                    

Hoseok membuka matanya, dan yang pertama kali ia lihat adalah langit biru yang cerah.

"Bangun" Hoseok mendengar suara yang lembut, dia langsung mendudukkan diri menuruti perintah.

Badannya terasa ringan sekali, dan dia melihat ke sekeliling. Dia ada di padang rumput yang sangat luas, Hoseok langsung mencari pemilik suara tadi.

Ternyata di sebelahnya ada sosok perempuan, "Halo?" Sapa Hoseok sedikit ragu. Tapi perempuan itu menoleh, wajahnya tidak jelas. Seperti hubunganmu dengannya, tidak jelas. Rambutnya panjang hingga siku, rambutnya berwarna putih, kulitnya juga putih, tubuhnya hanya sedikit lebih pendek dari Hoseok, dan pakaian berwarna putih bersih.

"Kau tau kau ada di mana sekarang?" Tanya perempuan itu.

Hoseok menggeleng.

"Kau ingat apa yang terjadi sebelumnya?"

Hoseok mengingat ingat. Tapi entah kenapa yang ada di kepalanya hanya sebuah ingatan yang berlalu cepat dan samar.

"Saat itu, aku menarikmu keluar dari tubuhmu" kata perempuan itu.

"Ooh" Hoseok mengangguk kecil. Kemudian mendelik, "Kau? Kenapa?"

"Karena kalau kau tidak kutarik, kau akan mati saat itu juga"

"Kenapa?"

"Karena luka lukamu"

"Jadi sekarang aku bagaimana?"

"Kau ada di tempat, yang bisa membuatmu bertahan hidup tapi bisa juga membuatmu mati"

Hoseok terdiam mendengarkan, dia mengalihkan pandangan ke padang rumput yang luas.

"Apa kau tidak ingat?" Tanya perempuan itu.

Hoseok menggeleng, "aku tidak mengingat apapun dengan jelas"

"Kalau wajah seseorang, satu saja, apa kau ingat?" Tanya perempuan itu lagi.

Hoseok mencoba mengingatnya, hanya ada wajah orang orang yang terlihat samar, Hoseok memegang kepalanya. Tidak ada yang ia ingat dengan jelas.

"Tidak satu pun?" Perempuan itu berdiri, berjalan ke hadapan Hoseok dan mengulurkan tangannya. "Kalau begitu, ikut denganku"

Hoseok membalas uluran tangan itu, ia berdiri dan berjalan mengikutinya. Tiba tiba perempuan itu melambai lambaikan tangan ke arah depan. Hoseok berusaha melihat ke arah ia melambai, baru terlihat ada sekumpulan orang yang ramai.

Mereka berjalan mendekat, padahal tadi terlihat jauh, Namun mereka hanya butuh waktu singkat untuk menghampiri mereka semua. Hoseok melihat ada banyak anak kecil yang sedang bermain.

Satu persatu anak kecil itu menghampiri Hoseok, mereka menarik Hoseok dan mengajaknya bermain. Bermain bola, kejar kejaran, lompat tali, menari bersama, Membuat mahkota bunga.

Dan salah satu dari anak anak itu memakaikan mahkota bunga yang dia buat kepada Hoseok. "Nama kakak siapa?"

"Ho..." Hoseok tiba tiba ragu,

Perempuan itu mendekat padanya dan menyentuh bahu Hoseok, "Namanya Hoseok"

Hoseok diam cukup lama, dia mengingat namanya sekarang, bagaimana selebihnya?.

"Sepertinya Hoseok lapar, bagaimana kalau kita ajak makan?" Tanya Perempuan itu pada anak anak yang lain.

Anak anak kecil itu langsung mengajak Hoseok untuk pergi makan, ia membawa Hoseok menuju ke sebuah hutan. Hoseok terperangah melihat hutan yang luas di hadapannya. Dan ketika ingin masuk ke daerah hutan, Hoseok berhenti melangkah dengan wajah gelisah.

Perempuan di sebelah Hoseok meliriknya, dan kembali menepuk bahu Hoseok. "Tenang, ini tidak seperti hutan yang kau masuki sebelumnya. Tidak ada iblis disini"

"Iya?" Hoseok bingung, dia tidak mengingat apapun, tapi dia merasa pernah masuk ke hutan yang mengerikan.

"Lihat" Perempuan itu merentangkan tangannya, dan pancaran cahaya muncul dari tubuhnya dan menyebar ke dalam hutan. Sekitar terlihat banyak titik titik cahaya yang indah dilihat. Hoseok terpukau dengan apa yang perempuan itu lakukan,

Kaki Hoseok kembali melangkah masuk ke hutan, kini dia tidak merasakan perasaan gelisah lagi, dan seorang anak kecil yang masih setia menggandengnya terus menunjuk nunjuk dengan riang.

Mereka sampai ke tengah hutan, dan ternyata ada banyak orang juga disini. Dan ada meja makan yang panjang di tengah dengan banyak macam makanan lezat disajikan di atas meja. Hoseok diberi kursi ditengah, mereka semua makan bersama. Hoseok sangat menikmati hidangannya, belum lagi semua yang ada disini benar benar bersikap ramah padanya.

Walau begitu, Hoseok merasa heran pada perempuan itu. Dia tidak ikut bergabung, melainkan hanya berdiri dan memperhatikan semua orang saja.

Setelah makan, Hoseok di ajak melihat hewan ternak. Dan Hoseok melihat banyak sapi, domba, dan kuda. Kuda yang pertama Hoseok lihat ada kuda putih yang menawan, "Yang itu bagus sekali" kata Hoseok sambil menunjuk kuda putih tadi.

Seekor kucing datang mendekat ke kaki Hoseok, kucing itu berwarna putih bersih, Hoseok dibuat gemas setengah mati. "Astaga lucu sekali" Hoseok menahan gemas sembari mengelus elus bulu kucing itu, sangat lembut.

Kucing itu naik ke paha Hoseok, sepertinya ingin di gendong. Dengan senang hati Hoseok mengangkat kucing itu, dan memeluknya. Terasa hangat dan nyaman, mungkin karena bulunya. "Bulunya tebal dan halus seperti...." Tiba tiba di kepala Hoseok muncul sosok rubah raksasa dengan bulu yang lebat.

"Rubah itu ..." Lirih Hoseok, dia memegang kepalanya yang sedikit pusing

Lagi lagi perempuan itu menyentuh pundak Hoseok, "Bagaimana menurutmu dengan tempat ini?"

"Ah.." Hoseok menoleh sedikit terkejut, kemudian menghela napas. "Tempat ini indah"

"Tentu saja indah, apa kau masih ingin disini?"

Hoseok teringat apa yang perempuan ini katakan sebelumnya, kalau tempat ini ada tempat dimana dia bisa bertahan hidup tapi dia juga bisa mati. Namun, kenapa tempat ini begitu indah dan nyaman untuknya?.

"Aku rasa, aku masih ingin disini" jawab Hoseok.

Perempuan itu tersenyum, "kalau begitu aku akan tetap disisimu"
















































Bersambung...

EYE | Jhs. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang