Masalah

622 126 8
                                    



Percepat waktu. Hoseok, Daniel, dan Jungkook sudah ada di dalam lift kantor Juna. Mereka sudah tiba tadi, walau di awal Daniel ragu karena ini hari Libur. Tapi, Hoseok tau walau hari libur Juna akan tetap ada di kantornya. Dia agak gila kerja. Sifatnya yang itu sangat tidak disukai oleh Namjoon dan juga Hoseok.

Ting.

Mereka keluar dari dalam lift, berjalan menuju ruangan Juna. Daniel menoleh ke kiri dan kanan, melihat keseluruhan kantor ini. Jungkook hanya diam dan mengikuti, Begitupun Hoseok. Entah kenapa sejak bertemu tadi mereka hanya sedikit berbicara, mungkin karena masing masing sedang gugup.

Tok tok tok.

Hoseok mengetuk pintu ruangan Juna, kemudian menunggu respon orang yang ada di dalam. "Silahkan Masuk" jawaban terdengar dari dalam, Hoseok membuka pintu ruangan Juna. Tapi, dia memberi kode agar Daniel dan Jungkook tetap di luar sampai dia memanggilnya masuk.

"Hai Juna" Sapa Hoseok ketika memasuki ruangan sambil menutup pintu.

"Oh Hoseok!" Seru Juna, dia langsung membenarkan posisi duduknya. Dia juga merapikan sedikit berkas berkas di hadapannya karena dia tahu Hoseok sering berkomentar masalah kerapihan.

Hoseok melangkah mendekati Juna yang duduk di meja kerja. "Kau bekerja di hari libur? Waras?"

"Hahaha, aku kan selalu begitu" balas Juna dengan cengiran.

"Kalau Namjoon tau dia akan membantingmu ke lantai" Hoseok bercanda.

"Itu tidak lucu sepertinya, haha." Balas Juna. "Tapi aku baru bertemu denganmu lagi, kau ke mana saja? Kenapa tidak menghubungiku? Duduklah dulu" Juna mempersilahkan di akhir pertanyaan.

Hoseok mendudukkan dirinya di bangku yang ada di depan meja kerja Juna. "Ya aku hanya kerja. Maaf, aku lupa menghubungimu akhir akhir ini"

"Apa Yoongi Anggara melarangmu menghubungiku?" Tanya Juna.

"Tidak lah" jawab Hoseok cepat.

Juna melipat kedua tangannya di atas meja, "Namjoon bilang dia sering bertemu denganmu. Jadi aku sedikit kesal karena kau tiba tiba tidak mengabariku dan malah dekat dengan Namjoon"

"Memangnya kenapa kalau aku dekat dengan Namjoon?" Balas Hoseok.

"Ee... Tidak apa apa, tapi kan di awal kau risih dengan dia" Suara Juna mengecil.

"Oh ya? Sepertinya aku sudah dekat dengan Namjoon sekarang! Karena aku tidak ingat kapan aku pernah risih dengan Namjoon sekarang!" Hoseok memancing. Dia puas saat melihat ekspresi Juna berubah cemberut. "Akhir akhir ini aku juga mulai dekat dengan kakakku, walau kesan pertama bertemu dia sangat buruk. Tapi sekarang dia sudah berprilaku manusiawi"

Juna semakin cemberut, setelah Jimin saingannya bertambah 2. Dia agak tidak suka teman dekatnya yang dia sukai malah dekat dengan orang lain. Oh astaga! Sadar Juna! Kau sudah berjanji pada Irene dan Namjoon akan berusaha melupakan sifat tercelamu yang itu! Juna mengalami perang batin.

"Ada apa?" Bingung Hoseok saat ekspresi Juna berubah serius, dia sedang tidak menyusun rencana kejahatan kan?.

"Tidak, tidak apa apa. Aku hanya kecewa kita sekarang malah terasa jauh, padahal kita kan dekat sekali dulu" Jawab Juna tersenyum simpul.

Hoseok mengangguk angguk mengerti. Suasana diam sejenak. "Sebenarnya aku datang ke sini karena ada yang mau ku pastikan tentangmu"

Mendengar itu jantung Juna berdetak lebih cepat, seperti di kejar anjing komplek. Jarang jarang Hoseok bertanya hal hal tentang dirinya, sekalinya bertanya bisa membuat Juna overthinking tujuh hari tujuh malam.

EYE | Jhs. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang