random

892 155 8
                                    





Hoseok membuang pandangannya dari arah kaca jendela ke arah Jinho di hadapannya sambil menutup telinga.

"Siapa itu?" Bisiknya pada Jinho,dan Jinho hanya mengangkat kedua bahunya tak tahu.

"Mengerikan" Kata Hoseok.

"Hei! Ayolah! Aku bisa mendengarmu!" Hantu itu berteriak lagi.

"Aish! Kenapa ada yang mendatangiku sih? Seperti itu pula modelannya!" Gerutu Hoseok,kesal karena sering diikuti hantu tak jelas.

"Bagaimana dengan tawaranku~?" Tanya hantu kecil itu lagi.

"Hei jelek! Bisa kah kau diam!" Bentak Jinho kesal.

"Berani beraninya! Aku itu seniormu tahu!" Balasnya keberatan.

"Tau darimana?" Hoseok penasaran.

"Aku lebih dulu punya surat kematian dari pada anak itu" Lantangnya sambil menunjuk Jinho.

"Cara mengukurnya begini ya? Tunggu dulu,kenapa dialognya jadi panjang dan tidak jelas begini?!" Batin Hoseok.

Puk~

"Seok. Aku tahu mungkin masalah ini mendadak. Tapi,Kau tak perlu sampai gila begini. Kau masih muda" Shinwon datang menepuk bahu Hoseok.

"Ngomong apa?" Sinis Hoseok.

"Kau daritadi berdumel tak jelas. " Kai datang.

"Oh ketahuan ya" ceplos Hoseok.

"Hah? Jadi kamu beneran gila?!" Shinwon kaget dun.

"Bukan. Ketahuan lagi menghujat maksudnya" Karang Hoseok.

Jinho buru buru naik ke atas meja saat melihat Shinwon ingin duduk di kursi yang sedang di dudukinya. Shinwon duduk sambil bertopang dagu.

"Helloooo. Kau sedang mengabaikanku??" Seru hantu kecil itu.

"Terus abis ini kamu mau kerja apaan?" Tanya Shinwon.

"Mau gua bantuin ga cari kerjaan? Tukang cuci piring bakso perempatan mau ga?" Usul Kai yang berdiri di sebelah meja.

"Punya temen ngasih sarannya jelek banget" Sinis Hoseok.

"Hahahaha. Canda. Lagi pula kamu kan udah punya sugar dedih kayak Yo--"

"Mulut gada akhlak banget ya,Kai" Shinwon nutup mulut Kai rapat rapat.

"Gini gini arti 'bapak gula' aku juga tau loh ya,KaiSat" Hoseok menginjak kaki Kai.

"Udah ah gangerti lagi sama kalian. Bar bar sangat" -Kai. Ceritanya ngambek.

"Gini aja ya. Aku juga ga tau beneran di peca-" Hoseok baru ingin melanjutkan percakapan,Tiba tiba Yoongi dan Bosnya sudah keluar dari ruangan kepala kafe.

"Keluar dengan posisi Yoongi yang dirangkul Pak Bos,Senyum sumringah dipancarkan Pak Bos. Harmonis sekali. Tapi kalian merasa janggal kan?" Kai menganalisis,dibalas Anggukan dari Hoseok dan Shinwon.

Dan benar saja,Hoseok langsung di panggil mendekat. Kai dan Shinwon pun ngacir ke meja kasir segera guna menguping lebih asoy.

"Kamu tidak jadi saya pecat" Kata Pak Bos sambil menepuk sebelah bahu Hoseok dengan senyum bangga.

Rasanya rahang Hoseok dan teman temannya yang lain ingin jatuh ke lantai saking kagetnya. Sebuah pernyataan tak terduga.

"L-loh? Kok bisa Pak?" Bingung Hoseok.

"Saya sudah dengan dari,Tuan Yoongi. Katanya dia yang melarangmu yah untuk bekerja karena habis kecelakaan? Maafkan bapak yang tidak mengertimu tadi"

EYE | Jhs. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang