J

959 160 4
                                    

"DAN TAAAAAAAAAAK

SEHARUSNYA KAMUUU

MEMBUANG DIRIKUUUU

SESUKAAA HATIIIMUUUUU

DAN MEMILIH DIAAAAAAAAAAAAA"

Cklek.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam babeh"

Namjoon menghela nafas ringan,melangkahkan kaki kearah ranjang kesayangannya. Merebahkan diri disana.

"Gemana urusan? Selese?"

"Gitu lah"

"Mandi dulu atuh beb. Bau,ntar jodohnya jauh"

"Nanti"

"Nanti nanti, buru ah"

"Mau kubacain ayat kursi ya Baek?"

Baekhyun yang lagi duduk manja di sofa langsung mingkep,takut dengan ancaman Namjoon.

"Lagi pula ngapain di sini? " Tanya Namjoon kesal.

"Yeu. Kan tadi situ yang nyuruh aing jaga kamar sambil bebersih,Pikun siaa"

"Oiya ya" Namjoon duduk sambil nyengir ke arah Baekhyun yang menatapnya sebal. "Btw tadi suaramu mantap pas nyanyi" Kata Namjoon sambil mengacungkan jempolnya,membuat yang dipuji tertawa sombong.

Namjoon bangkit,Berjalan menuju jendela besar kamarnya yang tertutup gorden tebal. Baekhyun dengan murah hati menekankan tombol pembuka tirai gorden tersebut sehingga cahaya masuk kedalam ruangan. Namjoon menatap ke luar jendela,ia menatap taman belakang rumahnya. Terlihat Jina yang sedang duduk di rumput sendirian,Mungkin Jina tidak tahu bahwa peliharaan Namjoon yang lain sedang menatapnya dari tempat lain.

"Neh tehnya,Minum. Keburu dingin"

Baekhyun menyodorkan secangkir teh hangat ke Namjoon. Baekhyun ini bukan peliharaan Namjoon sebenarnya,Tapi Baekhyun ini yang menolong Namjoon dulu. Makanya Namjoon mengajaknya tinggal satu rumah,Mereka jadi teman beda alam yang akrab.

"Dia daritadi di situ?" Tanya Namjoon masih menatap Jina dari balik jendela.

"Yagitu,Anaknya gabisa diajak ngobrol. Diem mulu kalo ga bengong. Hadew"

"Terus daritadi ngapain aja kamu?"

"Ya bersih bersih,nyanyi,nonton"

"Hoo....eh?" Namjoon terkejut bukan main saat Jina tiba tiba hilang dari taman,Namjoon menatap keseluruh arah. "Baek? Kau melihatnya?"

"Atas"

Namjoon menoleh keatas,mendapati Jina dengan wajah yang rusak sedang merayap di langit langitnya sambil mentapnya seram. Namjoon tak takut,Dia membalas tatapan tajam Jina itu dengan dalam. Tapi Baekhyun malah menutup matanya,Untuk pertama kali Makhluk ghaib itu menghalangi indranya dengan kemampuannya

"Kau itu lagi capek,Jangan cari perkara sama Setan labil. Berat. Biar aku saja"

"Alay kau Bebek. Lepasin tanganmu"

Bukannya dijawab,Namjoon malah digeser ke samping dengan kasar oleh Baekhyun. Ia sampai harus terjatuh ke lantai,Matanya sendiri masih ditutup Baekhyun.

"Kenapa?"

"Ya gitu. Pengen nerkam badanmu tadi dia"

"Lepas aja,Aku gak mungkin takut"

"Masih ga sadar ya Joon? Lepasin tanganku dari matamu saja kau ga bisa kan? Sampai meminta? Apalagi lawan dia"

Namjoon menelan ludahnya,Benar juga kata Baekhyun. Ia baru sadar bahwa sekarang raganya lelah,ia tidak bisa melawan tenaga sedang Baekhyun. Bagaimana dia bisa menghadapi Roh labil Jina?

Tiba tiba tubuh Namjoon terhampas ke atas ranjang,Matanya terbuka. Kemudian dia melihat wujud asli Baekhyun yang sedang mencekik Jina dengan tatapan Datar namun tajam. Tidak ada aura membunuh disekitar Baekhyun,Berarti ia hanya ingin mengembalikan Jina kebentuk lebih normal.

"He Jelek,Jangan berontak atau kamu nanti tambah jelek. Masa aktor tampan arwahnya jelek gara gara penasaran?"

•••

"Tinggal sendiri.....Keluarga tidak ada.....Teman dekat....Mwho? Juna Srijaya?" Yoongi sedikit terkejut saat membaca laporan yang diberikan Jisung tentang kehidupan Hoseok yang biasa biasa saja ini. "Kau tidak asal nulis kan?"

"Gatau terima kasih mah gini,Udah cape cape diturutin maunya masih aja diraguin. " Oceh Jisung sambil memainkan ponselnya.

"Wah? Astagaa,Menarik sekali. Tempo hari juga saat pertama kali bertemu dengannya dia sedang berbicara dengan CEO IQ Corp dengan akrabnya,Sekarang disini tertulis nama Juna Srijaya? Orang sederhana macam apa ineh?" Yoongi membanting map biru itu rasa tak percaya dengan isinya.

"Irie tanda taq mampoeh" Cibir Jisung.

"Maaf ya,aku orang kaya" Balas Yoongi.

Yoongi masih memasang wajah herannya,tapi kemudian dia malah tersenyum manis kearah Jisung. Jisung yang terkejut ini malah panik,takut diapa apain sama Yoongi.

"Heh,Mau ngapain kamu senyam senyum kayak setan gitu?!" Kata Jisung sambil menyilangkan kedua tangannya didada,seperti anak gadis yang diintip mandi saja.

"Buang pikiran kotormu sialan" Datar Yoongi.

"Apaan? Loe itu ngajak gua tidur,terus koar koar pas gua nolak. Jangan kira lu orang terkenal gua takut nuntut lo ya Br3ng$3k!1!1!1!. WHAHAHAHHA" Tawa Jisung setelah mengucapkan Kata kata mutiara dari salah satu Wanita pansos yang menghina Yoongi mati matian di medsos.

"Yang kamu bilang tadi itu sampah bukan sih?" Sinis Yoongi,malah membuat Jisung makin tertawa.

"Aku lagi baca komen tentang dia nih diberita,Sumpah kocak abis! Dia dihina mati matian gara gara balasanmu kemarin! "

"Tau darimana?"

"Lambe turah di Ingsta :v"

Yoongi kembali mendatar,Orang dihadapannya ini memang punya bakat jadi admin lambe nyinyir.

"Hei,Aku mau berbuat baik nih" Yoongi mengambil kembali map biru yanh tadi dia banting itu.

"Berbuat baik kok bilang bilang sih!?"

"Bukan gitu bodoh" Map biru itu sukses terlempar mengenai kepala Jisung yang kerasukan Jin ketawa itu.

"Gini,Aku mau memberikan donor mata buat anak itu. "

"WHAT?!" Kaget Jisung,ia langsung menatap Yoongi tajam setajam silet.
"AR YU SERIUS?"

"Ngomong jangan digadoin. Iya aku serius" Balas Yoongi.

"HEY. Kalau You donorin You punya mata,nanti You mau play piano sama lihat the world bagemana Jaenudin?!"
"Ya siapa yang bilang pake mataku?"

"E l a t e r u s m a t a s i a p a B a m b a n g?" Greget Jisung. Lalu kemudian ia sadar akan maksud dari kata kata si Bantet putih susu dihadapannya ini. "M-Matanya.....?"

"Iya. Mata keponakanku yang kumaksud."



















Bersambung.

EYE | Jhs. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang