Zhiiiiiing--
Jina dan Baekhyun sudah sampai tujuan. Jina sibuk menatap kiri dan kanan untuk mengenali tempat ini,sementara Baekhyun hanya menunggu pertanyaan keluar dari mulut Jina.
"Rumah sakit? Mau apa disini?" Tanya Jina.
"Kemari" Baekhyun menarik Jina dan menyeretnya masuk menembus sebuah ruangan.
Sampainya di dalam ruangan,Baekhyun mengarahkan pandangan Jina ke sekumpulan orang sibuk dengan sesuatu. "Itu,Dia temanmu"
"Ji..Jimin? Itu Jimin?" Tanya Jina lagi.
"Ya,yang jelas itu. Kau lihat,dia sedang melakukan operasi" Baekhyun melipat kedua lengannya didepan dada. "Menurutmu dia selamat atau tidak?"
"Aku tidak tau,Aku bukan malaikat maut" Jawab Jina polos.
"Nah,Itu jawabannya. Kau lihat kan disini tidak ada bayangan hitam? Artinya dia tidak akan mati sekarang...
Tapi lihat itu,tubuhnya bercahaya. Biasanya sih kalau begitu ia tidak akan hidup sampai 2 bulan" Tambah Baekhyun.
"Ja-Jadi?"
"Ya....Dia akan mati kalau cahayanya meredup"
Jina terdiam mendengar penjelasan Baekhyun,Kemudian ia menunduk menatap Tubuhnya. Sedikit transparan. Kemudian muncul pertanyaan,Apa nanti Jimin akan sepertinya? Menjadi gentayangan?
"Tidak" Sahut Baekhyun,Seolah mengetahui apa yang dipikirkan Jina sekarang.
"Tidak ada kemungkinan dia gentayangan,sebab dia tidak punya alasan. Biasanya arwah menjadi gentayangan sebab ada yang belum ia lakukan di dunia atau dia punya satu permintaan saat dia sekarat.
Biasanya arwah seperti ini cahaya tubuhnya berwarna ungu,bukan putih seperti yang dimiliki temanmu itu. Coba lihat cahaya yang muncul samar samar di sekitar tubuhmu,warnanya ungu. Tandanya,saat kau ingin mati kau punya satu keinginan yang masih bisa dikabulkan meskipun kau sudah mati" Jelas Baekhyun panjang lebar.
"Jadi? Jika dia meninggal,Maka dia akan pergi selamanya?" Jina.
"Yup" Baekhyun.
Baekhyun dapat melihat wajah Jina yang tampak sedikit khawatir,Sebenarnya Baekhyun penasaran dengan 'Jimin' ini. Ia tidak bisa tau apa apa karena Jina sendiri belum terbuka padanya. Tapi mungkin Baekhyun bisa sedikit memicu Jina?
Ya. Mungkin Suatu saat dia bisa melakukannya.
Setengah bulan setelah operasi.
Setengah bulan setelah operasi pengangkatan sel kanker pada otak Jimin selesai,Jimin belum sadarkan diri sama sekali.
Bahkan Ibu dan Ayah Jimin bertanya tanya kenapa anaknya bisa mengalami koma? Tapi,mengingat kemungkinan kecil bisa selamat itu membuat kedua orang tua Jimin khawatir.
Bahwa Jimin akan meninggal dalam keadaan koma,sebab tidak ada perkembangan dalam kesehatannya sama sekali.
Dan jangan lupakan dua hantu yang sedang menunggui Jimin selama setengah bulan itu diruangan ini,Siapa lagi kalau bukan Jina dan Baekhyun.
"Kau ini bilangnya takut melihatnya mati,tapi kau terus terusan menungguinya seolah olah kau yang ingin menyaksikannya mati!" Gerutu Baekhyun yang sudah bosan menemani Jina pulang balik rumah ke rumah sakit.
"B-Bukan,Aku yakin Jimin masih bisa hidup!" Jina bersikeras membuat Baekhyun memutar matanya malas.
Namun tiba tiba mereka berdua dikejutkan dengan bayangan hitam yang masuk melalui pintu dan hanya menatap Jimin lebih dari 3 menit Kemudian pergi.
"HEI BEKHUN,APA MAKSUDNYA YANG TADI ITU?!" Tanya Jina was was.
'' B-a-e-k-h-y-u-n. " Datar Baekhyun.
"Terserah! Jawab pertanyaanku!" Lanjut Jina.
"Ya...mungkin ia hanya lewa......." Baekhyun berhenti bicara saat melihat cahaya ditubuh Jimin tiba tiba meredup. "H-Hei?! Bahkan belum semenit!?"
"Apanya?!" Jina mengikuti pandangan Baekhyun,dan melihat tubuh Jimin yang sudah hampir kehilangan cahayanya. "BAEKHYUN APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?!"
"YA APA?! DIA SUDAH MAU MATI,KITA YANG ROH INI BISA APA?!"
"YA TUHAN! SETIDAKNYA LAKUKAN SESUATU SETAN!"
"KAU INI NGOMONG TIDAK LIHAT BENTUKAN SENDIRI YA!"
"SUDAHLAH,SEKARANG BANTU AKU MENYELAMATKAN JIMIN!"
Mereka berdua sibuk berkelahi disebelah ranjang Jimin,sementara orang tua Jimin yang tidak tahu apa apa sibuk memperhatikan anaknya yang terus tertidur entah sampai kapan.
"Bagaimana kita mengembalikan cahayanya?!!" Jina menatap tubuh Jimin dari atas kebawah berharap mendapat petunjuk.
"Aku juga tidak tahu! Cari saja !" Mereka sibuk menatap setiap inci tubuh Jimin,Bahkan Baekhyun berulang kali menembus tubuh orang tua Jimin. Sementara Jina malah naik keatas ranjang untuk melihat lebih detail.
"Oh! Mungkin ini?" Baekhyun menunjuk Cahaya sekecil kelereng yang berada di dada kiri Jimin yang tiba tiba muncul.
"Ini diapakan?!" Bingung Jina, "oh aku bisa menyentuhnya!"
"Hei jangan dita--" Ucapan Baekhyun terhenti saat Jina menarik Cahaya kecil itu keluar. "--Rik...."
Untuk beberapa detik mereka bertatapan,sampai Ayah Jimin berteriak memanggil beberapa suster dan Ibunda Jimin yang langsung panik. Karena jantung Jimin tiba tiba berhenti...
"Ya Tuhan! Jimin! Sadarlah !" Ibunda Jimin menangis sambil memeluk tubuh Jimin yang sudah tak bernyawa lagi sekarang. Dan Ayah Jimin yang bertekuk lutut tak percaya bahwa putra satu satunya telah tiada sekarang.
Dan dua arwah bodoh yang masih bertatapan.
"BODOH! KAU MEMBUNUHNYA!" Saking gemasnya,Baekhyun menendah Jina hingga ia jatuh ke lantai. Tidak sakit sih.
"Aku benar benar tidak tahu! I-Ini nyawanya?" Jina masih memegang bola kecil itu dengan bodohnya.
"Bagaimana kalau malaikat maut itu datang dan marah karena kau mengambil alih tugasnya?! Bisa bisa kita juga dibawa ke akhirat kalau begini!!!!!!!" Frustasi Baekhyun.
"Kalian siapa?" Baekhyun dan Jina dibuat kompak menoleh ke arah kanan,dimana ranjang Jimin berada.
Dan Jimin yang duduk menatap mereka,dengan versi transparan. Dan dia juga duduk diatas tubuhnya."Oh shit" Umpat Baekhyun dan Jina bersamaan.
Bersambung...
⬇ Di vote goblok,
⬇ Mikirnya susah goblok.
⬇
KAMU SEDANG MEMBACA
EYE | Jhs. [END]
FanfictionBagaimana sih rasanya tiba tiba bisa melihat makhluk halus karena mendapatkan donor mata dari seorang yang matanya spesial? •Tidak mengandung Unsur BxB atau Yaoi apalagi sampai mengandung anak bayi. Rip EYD Start : 18-02-19 Finish : 05-09-24 •Kalkil...