"Kau kaget,dan jatuh---Tidak"
"Ada yang mengagetkan mu saat itu ---Tidak"
"Kau merasa pusing saat itu? --Tidak"
"Dia salah orang pada wakt---TIDAAAAAAK" Jimin pusing memikirkan kata kata apa yang bagus digunakan untuk menjelaskan kejadian ini semua pada Hoseok.
"Sudahlah,Jangan paksakan otakmu itu" Sahut Juna yang duduk di hadapan Jimin--seberang ranjang kanan--.
"He,u bukannya bantu i cari alesan malah tinggal doang kayak batu disini" Jimin.
"Gampang kan,nanti Kita tinggal bilang kalau dia itu jatuh dan kayak gini" Setelah ngomong itu,Juna langsung dilempar Jimin pas dikepalanya menggunakan rantang besi dari Jungkook.
"Kamu ini bodoh atau gimana?" Geram Jimin sambil menatap Juna Horror.
Sementara yang dilempar tadi sedang berusaha membenarkan kursi karena ia tadi jatuh terbalik dari kursi. "KAU MAU MEMBUNUHKU DENGAN RANTANG PANCI ITU?!"
"HE RANTANG YA RANTANG,PANCI YA PANCI! DASAR ORANG KAYA NORAK" Balas Jimin.
Baru saja Juna mau memungut rantang itu untuk melempar Jimin,Tiba tiba ponsel di saku celananya berdering. Juna merogoh sakunya,mengambil ponsel miliknya dan melihat nama yang tertera di sana. 'NamjoonCerewet'. Seketika Juna memutar bola matanya malas.
"Apa?"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Nah gitu dong,Kalau angkat telfon salam dulu gausah judes judes kayak ibu ibu gitu"
Juna mendecak sebal. "Iya maaf! Terus kenapa telfon"
"Hets,Biar ku tebak kau sedang di rumah sakit kan?"
"Tu tau"
"TERUS KANTOR SIAPA YANG URUS JUNBANTET? KERJA GA!? "
"Aku sibuk"
"Ok nanti kutelfon sekertarismu yang aduhai itu siapa namanya? Oh! Irene Devana! Untuk membatalkan danemutus semua kerja sama dari perusahaan manapun supaya kau bangkrut sekalian PEMALAS"
"HOI KAU MAU MEMBUNUHKU HAH?!"
"MAKANYA KERJA GA! PALINGAN JUGA HOSEOK DIJAGAIN SAMA SI PENDEK ITU DAN KAMU CUMA DUDUK DOANG! POKOKNYA KALAU SAMPAI 25 MENIT KAU GA ADA DI KANTOR,LIAT SAJA"
"HEY KAU GILA YA?"
Tut.
Telepon diputus sepihak oleh Namjoon. Juna mendengus kesal dan bangkit dari duduk duduknya di lantai, "Hei.......Siapa namamu?"
Jimin menatap Juna datar. "Jimin"
"Ah ya,Jimin. Aku ke kantor dulu,Aku tinggal ya" Pamit Juna baik baik.
Sementara Jimin hanya tersenyum miring, "Sana pergi,Ga usah balik lagi"
"Kau ini ya!" Juna langsung meninggalkan ruangan dengan kesal.
Brak.
Jimin menahan emosinya lagi saat Juna membanting pintu saat keluar,Untung saja semua ini dia yang bayar. Karena kalau tidak sudah dipastikan Jimin akan membanting Juna ke lantai sekarang juga.
Jimin bangun dari duduknya dan berjalan kearah kursi yang terbalik gara gara Juna,membenarkan kursi itu dan memungut rantangnya. "hooOOOAam" Jimin menguap,Ia sedikit meregangkan tubuhnya. "Ke toilet ah,ken--""Jimin?"
Mendengar itu Jimin tak jadi ke toilet,Ia langsung putar badan dan menghampiri ranjang Hoseok. Tampak Hoseok yang mulai membuka mulutnya dan menggerakkan sedikit tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EYE | Jhs. [END]
FanfictionBagaimana sih rasanya tiba tiba bisa melihat makhluk halus karena mendapatkan donor mata dari seorang yang matanya spesial? •Tidak mengandung Unsur BxB atau Yaoi apalagi sampai mengandung anak bayi. Rip EYD Start : 18-02-19 Finish : 05-09-24 •Kalkil...