Tidur

483 115 2
                                    

Hoseok tiba di lobi dan bertemu dengan Daniel dan Jungkook di sana. Mereka bertiga memutuskan keluar dari gedung dan menuju parkiran untuk berbicara.

"Ada apa bang?" Tanya Daniel karena melihat ekspresi Hoseok yang kurang baik.

"Tadi ada masalah? Soalnya telat turun tadi..." Jungkook ikut bertanya.

Mereka berhenti saat sampai di posisi motor Daniel di parkir, dan Hoseok belum menjawab. Dia hanya menunduk dengan rambut yang menutupi matanya, terlihat kurang baik.

"Bang?" Panggil Daniel lagi.

"Aku ada sedikit masalah, kalian duluan saja" akhirnya Hoseok berbicara.

Jungkook terlihat kecewa, "Bang gamau ikut nganter aku? Apa gara gara tadi bikin kepikiran ya?" Tanya Jungkook khawatir.

Hoseok menggeleng. "Maaf Jungkook, aku nganter kamu sampai sini aja. Daniel pasti bisa ngantar kamu pergi kan? Aku minta maaf tapi aku ga bisa" tolak Hoseok dengan nada halus namun suaranya terdengar serak.

"Gimana kalau hari ini akunya beneran pergi? Abang gamau bilang sesuatu?" Tanya Jungkook.

Tiba tiba Hoseok meraih dan memegang tangan Daniel dan Jungkook, mereka bisa merasakan gemetar tangan Hoseok.

Hoseok mendongak menatap Jungkook. "Maafin aku ya? Gara gara ini mata kalian jadi begini, dan lebih parahnya... Ah.. aku beneran ngerasa bersalah"

"Udahlah bang, masalah itu biarin lewat. Aku dan Daniel gapernah nyalahin Abang!"

"Itu bener!" Tambah Daniel.

Hoseok melepaskan genggamannya dan menutup wajahnya dengan sebelah tangannya. "Tapi ini semua ternyata beneran ulah temanku. Aku, aku sekarang aja udah gabisa berdiri lagi di depan kalian sebenernya"

Suasana menjadi hening. Daniel akhirnya memutuskan untuk pergi, karena melihat Hoseok yang bahkan tidak lagi mengangkat pandangannya membuat dia merasa harus pergi bersama Jungkook sekarang.

"Kalau gitu, kami pergi dulu" Daniel memasang senyum tipis, kemudian berbalik dan naik ke motornya bersama dengan Jungkook yang mengikutinya. Saat Daniel menyalakan motor dan siap untuk jalan, Hoseok mengangkat sebelah tangannya melambai tanpa menaikkan pandangannya. Begitulah Daniel dan Jungkook berlalu, meninggalkannya di parkiran sendiri.

Hoseok langsung berjongkok karena kakinya yang terasa lemas, dengan air mata yang sudah jatuh, dan semua isi kepalanya tentang Jungkook, Daniel, juga Juna. Tubuh Hoseok bergetar karena merasa takut saat mengingat kembali kata kata Juna tadi, bisa bisanya dia tidak sadar terhadap semua itu dari dulu.

Belum lagi di sekitar Hoseok bisa merasakan banyak yang menatapnya, entah itu manusia atau bukan. Bahkan Hoseok mendengar banyak suara di telinganya yang sangat berusik, mulai dari bisikan bisikan sampai suara yang tertawa mengejek. Hoseok menutup telinganya. "Hentikan!" Hoseok berteriak.

"Hoseok! Kau baik baik saja!?" Seru seseorang, reflek Hoseok mengangkat pandangannya. Dia melihat Namjoon berlari menghampiri nya.

Namjoon mendekat dan ikut berjongkok, memeriksa Hoseok. "Ada apa?! Ada yang menyerangmu?!" Tanya Namjoon yang khawatir, dia melihat Hoseok berjongkok dan menutup telinganya. Dan sekarang wajah Hoseok terlihat merah karena menangis, Namjoon yakin setan setan caper lah pelakunya.

"Kenapa kau di sini?" Bukannya menjawab Namjoon, Hoseok malah balik bertanya. Tangannya juga segera menghapus air matanya.

"Ah itu, aku merasakan firasat kurang baik. Jadi aku turun mengecekmu karena merasa kau masih ada di sekitar sini" Namjoon menjelaskan. Karena memang di atas tadi dia yang sudah kesemutan kakinya menunggu Juna berhenti menangis tiba tiba merasa sensitif dengan sekitar, Namjoon merasakan ada beberapa makhluk yang berkerumun di satu titik. Jadi, Namjoon segera mengecek ke bawah dengan buru buru.

EYE | Jhs. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang