ada yang pergi

851 156 9
                                    

"Kau membiarkannya.." datar Juna menatap ke arah gerbang rumah Namjoon yang sedang di tutup.

"Apa mampu ku dan mampu mu? Itu keinginan Hoseok dan dia adalah keluarga Hoseok" Sinis Namjoon menanggapi.

"Tapi ada yang harus kau jelaskan padaku" Juna menoleh dan tidak di dapati Namjoon di sebelahnya,Tuan rumah itu sudah masuk lebih dulu. Bahkan sudah duduk manis di sofa dengan ponsel di tangannya. Dengan kesal Juna menghampiri.

"Jun,ada yang ingin ku pastikan" Ucap Namjoon tiba tiba,Bahkan Juna tak jadi mengajukan permintaan penjelasan padanya.

Juna mendecih dan mendudukkan diri. "Apa?"

"Benar kau menyukai Hoseok bukan dalam artian teman?" Tanya Namjoon blak blakan.

"A--" Juna terkejut dan tercekat,bagaimana Namjoon mengetahuinya?

"Dan tolong jangan menyangkal." Tekan Namjoon.

Juna terdiam dan memejamkan matanya serta menelan ludah perlahan. Rasanya seperti diintrogasi polisi. "Hah.......Ya"

BRAK!.

Juna membuka matanya terkejut. "K-kau menggebrak meja?"

Namjoon melirik. Bukan dia yang menggebrak. Tapi Jimin. "Menurutmu?" katanya. Ia hanya menatap Jimin sekarang yang tidak terlihat seperti Jimin biasanya.

Menyeramkan.

"Kenapa bisa seperti itu?" Sambung Namjoon.

"Apanya?" Balas Juna.

"Ck. Sejak kapan kau menyukainya?"

"Sejak pertama.....aku bertanya fasbukmu apa nomormu berapa"

"EA!"

"Eh astagfirullah. Serius!" Namjoon yang kembali sadar.

"Waktu aku ketemu dia pertama kali...dan..." Juna menggantung.

"Daaaaaaaaan.....?" Namjoon menunggu.

"Baru pertama....aku melihat gadis secantiq kamu~" Juna bergoyang.

"Asiq asiq Jos! Eh. DIA LELAKI BAMBANK!" Teriak Namjoon lempar bantalan sofa ke muka Juna.

Ok. Kembali.

"Ya aku suqa dia. Titiq." Nyolot Juna.

"Tapi kan dia" Namjoon yang menjelaskan dengan peragaan.

"Tapi kan dia tidak? Ya. Sudah ku tawu" Perlahan hatinya mulai suckid.

"Tapikan dia cowo Jun :( "

"Cinta tidak memandang gen--"

Namjoon : *Siap siap bacaain Juna yasin* *pegang tasbih di tangan*

"Memandang apa?" Tekan Namjoon terus mengarahkan tasbihnya.

"Woe itu tasbih dari mana? :''')" Jeritan batin Juna.

"Jangan. Bilang. Kalau. Kamu. Itu. B3l0k." Namjoon menunggu jawaban.

"Ya gimana y udah ketaone" Juna memalingkan pandangan.

"Yaa siiin..."

"Eh. Ayolah Joon..." Juna ketawa garing.

"Wal qur'aanil hakiim"

"Joon. " Datar Juna.

"Innaka laminal mursaliin.."

"NAMJOON!" Juna berdiri goncang goncang bahu Namjoon yang makin khusyuk.

"ALAA SHIROOTHIM MUSTAQIIM!!"

PLAK.

Ok. Kembali duduk.

EYE | Jhs. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang