Kesalahan

796 142 8
                                    


"kita sampai!" Hoseok antusias. Jimin menatap terpesona gedung yang tidak terlalu besar namun indah dihadapannya ini. Sedangkan Baekhyun sibuk adu tatap dengan dedemit yang terlihat menatap Hoseok dimana mana.

"Kita dulu sering ke sini loh,melatih anak anak menari!" Hoseok.

"Benarkah?" Jimin,dia langsung ikut girang. "Bagaimana kalau kita masuk?!"

"Ayo!" Hoseok dan Jimin segera menuju pintu masuk gedung tersebut,dan diikuti Baekhyun yang masih melotot terus terusan ke arah dedemit yang banyak. Apa tida jatuh y bola matanya?.

Namun,Kegirangan Hoseok dan Jimin seketika melenyap saat sampai di depan pintu masuk. Dimana ada tulisan besar bertuliskan 'gedung ini ditutup' yang membuat mereka seketika suram.

"Kok tutup?!" Bingung Hoseok.

Karantina kali,Seok. -Awthor.

Mereka akhirnya duduk gembel di tepi jalan depan gedung. Langit mulai menggelap,perasaan kecewa Hoseok yang sangat nampak membuat Jimin sedih. Baekhyun mah bodoamat gausah ditanya.

"Padahal kita sudah jauh jauh ke sini" Kata Hoseok dengan raut wajah kecewanya.

"Gapapa,toh uangmu juga yang keluar buat bayar taksi tadi" Baekhyun,setan emang. Eh bukan deng.

"Gapapa,mungkin tutupnya sebentar aja." Jimin berusaha menghibur.

Tapi Hoseok sama sekali tidak terhibur. Dia masih berpikir,bagaimana caranya membantu Jimin mendapat ingatannya kembali. Padahal dirinya sudah menaruh harapan pada tempat ini sebelumnya. Ditengah Hoseok berpikir,tiba tiba datanglah sebuah wangsit kedalam kepalanya.

"Benar juga! Bagaimana kalau kita ke makam Jimin!" Hoseok.

"Ha? Apa? Buat apa?" Baekhyun kurang setuju.

"Kita pergi besok ya? Barangkali kita bisa bertemu orang tuanya Jimin di sana! Ayolah" bujuk Hoseok.

"He mana ada yang jamin! Belum tentu juga orang tuanya Jimin ke makam hari hari" Baekhyun.

"Ada ikhtiar sebelum tawakal" Hoseok.

"Ah,turuti saja. Siapa tau yang dikatakan Hoseok benar?" Jimin ikut membujuk Baekhyun.

Baekhyun memasang wajah masam,tidak ada yang memihaknya. Belum lagi keduanya memaksanya,akhrinya dia mengalah dan mengangguk pasrah. Seketika Hoseok berdiri mengangkat tangannya ke udara dan berseru gembira bersama Jimin yang mengikutinya.

Ditengah kegembiraannya Hoseok tiba tiba merasa sesuatu yang tajam dan dingin di belakang tengkuknya,tangannya langsung memegang tengkuknya dan menoleh kebelakang. Anehnya tidak ada apapun disana,dan sekarang seluruh ujung jari Hoseok terasa sangat dingin.

"Hoi!" Teriak Baekhyun disertai sentuhan fisik untuk menyadarkan Hoseok dari lamunannya.

Baekhyun menggenggam telapak tangan sebelah kanan Hoseok erat,membuat Hoseok tersentak kaget dan menoleh padanya,bertanya ada apa. Dan Baekhyun memasang ekspresi terkejut namun juga terlihat heran.

EYE | Jhs. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang