Y

865 135 1
                                    

Mau plesbek tida?

Ayo kita mulai memori Juna satu tahun yang lalu (Dipandu bapak Namjun)

#Flashback(Memori Juna satu tahun yang lalu)

(Hari pertama bertemu Hoseok)

"Aish,sialan. Dia memutuskanku" Juna memandang kesal layar ponselnya,ada sebuah pesan dari Kekasih Juna yang meminta putus sepihak.

"Terpaksa? Dia ingin berubah? Jadi normal? Bilang saja kau bosan denganku Sialan" Umpat Juna dan melempar ponselnya ke bangku belakang mobil. Pecah? Biarlah,kan bisa beli baru lagi. Itu prinsipnya. Putus? Cari yang baru lagi.

Juna Srijaya,Kakak dari artis bernama Jina srijaya yang terkenal bgt. Sementara dia? Seorang Ceo biasa yang menjalani kehidupan dengan datar. Satu fakta,Juna itu...

Biseksual.

Dia menyebut dirinya kondusif. Kenapa? Bila dia ditolak cewe,dia kan bisa ke cowo. Daya tarik Juna ganda,bisa ke lawan jenis dan juga sesama jenis. Benar benar berbeda dari sang adik yang normal 100%. Banyak yang ngantri,bagaimana tidak banyak kalau wajahnya saja tampan.

Juna sendiri orangnya galak,dan kadang kejam bisa juga licik. Dia selalu ingin mendapatkan apa yang dia mau,selalu menganggap apapun bisa didapat dengan uang. Bagaimana pun,Uang dan kekuasaan itu puncak segalanya kan?.

Juna ke taman kota untuk melepas stress,sore hari yang indah ini rasanya lebih tentram. Tidak ada berkas berkas,karyawan tidak becus,dan teriakan. Rasanya Juna mau tidur di taman ini.

"Boleh saya duduk di sebelah anda?" tanya seseorang.

Juna yang sedang bersandar di bangku taman sambil memejamkan mata hanya mengangguk dan bergeser. Ia bisa merasakan orang itu duduk di sebelahnya sekarang.

"Ayahmu akan menjemput di sini kan? Kakak akan temani sampai Ayahmu datang"

"Aku sudah besar kok kak!"

"Iya,tapi bagaimana kalau ada om om mesum yang menculikmu? "

"Keluargaku kan biasa biasa saja,lagi pula aku juga anak cowo! Bisa melindungi diri! Lariku cepat!"

"Eish kau ini kalau dikasih tau! Penculik itu tidak pandang bulu,mau itu muda atau tua. Cowok atau cewek juga disambar!"

"Memangnya ada cowo suka cowo?"

"Ada,dan itu mengerikan. Kau jangan sampai begitu! Mengerikan!"

"UhUgh--" Juna tersedak liurnya sendiri,entah mengapa dadanya seperti ditusuk sesuatu tadi.

"A-anda baik baik saja?" Tanya orang disebelah Juna.

Juna hanya mengangguk,tiba tiba ia stress lagi. Ia kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan rokok dari sana. Baru saja ia ingin membakar rokoknya,orang disebelahnya malah menurunkan tangan kanan Juna yang memegang korek.

"Jangan merokok,ada anak kecil. " Katanya mengingatkan,Juna berdecih dan menoleh menatap orang disebelahnya yang entah mengapa sangat menyebalkan.

"Apa urusannya dengan....ku...?" Tiba tiba suara Juna merendah,matanya terpana.

"Jangan perlihatkan kebiasaan buruk ke anak kecil,dan berhenti merokok. Anda membahayakan kesehatan sendiri" Lanjut Lelaki itu dengan senyumannya yang cerah,belum lagi cahaya sinar matahari yang hangat menyinari wajahnya.

"Ma-af!" Juna membuang pandangannya,dan mengapa ia minta maaf? Mengapa ia yang salting?.

Tak lama kemudian ada pria paruh baya datang menghampiri anak kecil itu dan pergi bersama,kemudian Juna melirik lagi lelaki disebelahnya. Perasaan macam apa yang tiba tiba muncul secara berlebihan begini?

EYE | Jhs. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang