Note: Pelangi & Langit akan end disini, bacanya sans aja. Enjoyyy!
Kupernah terluka, kadang tak berdaya. Kau s'lalu ada, Buatku tertawa. Dan lupakan lara.
Tak tahu bagaimana. Aku tanpa dirimu. Tak pernah terbayangkan. Sepi merindu.
Kumohon padamu. Tetaplah kau di sampingku. Hilangkan ragu. Semua yang kan menggangu. Kucinta padamu kasihku~
Seperti Kisah_RizkyFebian
.
..
...Selamat membaca
______________________________________Sudah sebulan sejak kejadian Lyodra diculik, Nuca kembali mengantar jemput walaupun tidak disetiap harinya karena terkadang Lyodra juga masih diantar jemput Papah dan Mamahnya seperti biasa.
Hari ini adalah hari Senin, biasanya Lyodra selalu lemas di hari ini karena efek check-up nya selalu di akhir pekan dan terkadang ia juga memilih untuk beristirahat di rumah jika benar-benar tidak bisa dikatakan baik-baik saja jika senin tiba.
Tetapi semuanya berbeda saat ia sudah mengenal dekat Nuca. Hari-harinya yang terasa sama semua, kini sedikit demi sedikit berubah dan ia sangat menyukai perubahan itu. Bahkan, ia selalu berdoa kepada Tuhan agar berbaik hati berdoa Lyodra hidup lebih lama lagi.
"Kak, ini bukan jalan ke Sekolah loh." Lyodra segera menepuk-nepuk punggung Nuca, tetapi Nuca tidak bereaksi apa pun.
"Kak, nanti kita makin telat!" tambahnya.
"Justru itu, kita udah telat, Pelangi. Percuma juga kalau ke Sekolah ga bakal diizinin masuk sama Pak Toni." jawab Nuca lembut.
"Terus?" Tanya Lyodra bingung.
"Kita ga usah ke Sekolah aja, Pelangi pasti belum pernah ngerasain bolos kan?" Lyodra mengangguk, walaupun itu terlihat bodoh karena Nuca tidak akan melihatnya.
Meskipun Lyodra sering bulak-balik tidak bersekolah karena sakit atau izin, tetapi dia tidak pernah sengaja bolos sekolah dalam hidupnya.
"Kita mau kemana?" Tanya Lyodra kepo.
"Ke Bandung ya, tapi ke rumah gue dulu bawa mobil. Mau ga Pelangi?"
Lyodra mengangguk semangat dan kali ini Nuca tersenyum karena kebetulan ia sedang melihat Pelangi melalui spion motor.
"Mau masuk dulu? Gue mau bawa kunci mobil sekalian ganti baju." Tanya Nuca sambil memperbaiki rambut Pelangi yang berantakan.
"Boleh, tapi jangan ganti baju ya Kak?"
Nuca menautkan alisnya bingung, "Kenapa?"
"Pelangi malu, kalau ga ada temen pakai seragam gini." jawabnya sambil sedikit memajukan bibirnya membuat Nuca gemas lalu tertawa kecil, "Iya iya ga akan."
Setelah itu Lyodra mengikuti Nuca berjalan ke pintu rumah, halaman rumah ini juga cukup luas, tidak jauh berbeda dengan rumah tinggalnya.
Saat Nuca membuka pintu, Lyodra tiba-tiba menarik ujung kemeja seragam Nuca, "Kak..." panggilnya ketakutan.
Nuca menatapnya dengan tatapan bertanya .
"Pelangi takut, gimana kalau ada Pak Galih di dalem? Atau Mamah Kak Nuca? Nanti kita kena marah karena bolos sekolah kayak gini."
Lyodra baru ingat bahwa Nuca adalah putra Kepala Sekolahnya, Pak Galih. Ia juga baru sadar bahwa apa yang mereka lakukan ini salah.
Nuca terkekeh, "Pelangi, Kepala Sekolah itu udah di Sekolah kalau jam segini. Yaudah yuk, ga usah takut."
KAMU SEDANG MEMBACA
LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]
FanfictionCerita pendek tentang Lyodra dan Nuca. Highest Rank #1 - lyoca (1/09/21) #40 - cerpen (10/09/21) #16 - one (09/10/21) #1 - lyodranuca (24/10/21) #135 - one (30/05/22) #15 - shoot (14/06/22) #1 - nucalyodra (14/07/22)