Langit Abu-abu

403 38 115
                                    

Note: Melanjut apa yang harus dilanjut, semoga suka dan paham alurnya...


.
..
...

Di bawah basah langit abu-abu,
kau dimana
Di lenggangnya malam menuju minggu, kau dimana, kau dimana~
Langit abu-abu_Tulus


Selamat membaca
______________________________________

Malam minggu ini terasa aneh bagi Lyodra, biasanya ia akan tetap menggunakan baju tidur ber-motif bunga kesukaannya saat makan malam tiba, namun kali ini ia memakai celana jeans di atas lutut dan kaos pink pendek serta menguncir kuda rambut panjangnya.

Gio tersenyum senang melihat putrinya yang akhir-akhir ini terlihat lebih ceria biasanya,"Mentang-mentang mau ada pacar, makan malam juga jadi mempercantik diri dulu."

Sunny yang sedang meletakan hasil masakannya ke meja makan jadi melirik putrinya terlebih dahulu lalu tersenyum senang.

Lyodra memajukan bibirnya, "Ih bukan Pah, Kak Nuca bukan pacarnya aku."

Saat Gio hendak membuka suara lagi, bel rumah sudah berbunyi menandakan seseorang tamu sudah datang.

Tanpa menunggu lama Lyodra berjalan ke aran pintu rumah untuk membukakan nya. Ia membuka pintu sambil menunjukan senyum terbaiknya.

"Hallo Kak Nuca, kirain ga bakalan dateng loh." sapa Lyodra.

Nuca tersenyum tipis sambil menyodorkan kantung plastik yang dibawanya, "Nih ada milk tea, kesukaan lo?"

Lyodra mengangguk semangat, memang benar ia sangat menyukai minuman berasa itu. Matanya berbinar setelah membuka kantung plastik tersebut dan melihat bahwa minuman tersebut juga dipenuhi banyak boba kesukannya.

"Jangan geer, Pelangi! Gue ngasih itu karena ngegantiin minuman yang lo udah kasih ke gue. Dan gue juga dateng ke sini karena undangan dari mamah lo, ga lebih."

Lyodra mendelikan matanya ke arah Nuca, ternyata lelaki itu tetap tidak berubah sama sekali. Angkuh dan malah lebih tampan dengan stlye tanpa seragam.

"Yaudah masuk Kak. Tapi lain kali jangan bawain Pelangi milk tea pas lagi dirumah ya." peringat Lyodra yang langsung diangguki Nuca tanpa banyak bertanya.

Lyodra hanya takut ketauan Papah atau Mamah diam-diam ia selalu meminum minuman yang mengandung susu yang jelas memiliki fosfor dan sodium yang termasuk ke dalam pantangan untuk penyakitnya.

🌉🌉🌉

Nuca merasa senang sekali bisa berada di rumah Pelangi yang dipenuhi kehangatan dari kedua orang tua gadis itu. Sudah lama sekali ia tidak merasakan perasaan seperti ini, setidaknya rasa rindu Nuca kepada keluarga kecilnya dapat terobati sedikit di sini.

Lyodra sendiri sedaritadi sangat menikmati pemandangan di depannya, dimana Kakak kelasnya itu banyak sekali tersenyum, tidak seperti biasanya saat di Sekolah. Jelas terlihat, kali ini senyum di wakah tampan itu terlihat sangat tulus.

Setelah menyelesaikan makan malam, Nuca diajak untuk bersantai terlebih dulu di halaman belakang rumah Pelangi oleh Gio.

Sedangkan Lyodra dan Mamahnya sedang membereskan sisa makan malam tadi dan menyiapkankan camilan untuk mengobrol.

Gio menatap kosong ke arah kolam renang didepannya, terlalu banyak pikiran tentang putrinya yang akhir-akhir ini memenuhi isi kepalanya.

Nuca jelas bisa membaca kekhawatiran di wajah Gio yang sedang melamun, "Om kenapa? Kayaknya lagi banyak pikiran, siapa tau mau berbagi sama saya."

LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang