Seberapa Pantas

358 46 37
                                    

Note: Belum akhir, masih ada satu lagi✌️✌️

.
..
...

Selamat membaca
______________________________________

"Ja, sebenernya kamu niat syuting ga sih? Kok ngilang mulu!" Baru saja tiba di lokasi setelah mengantar Lyara pulang. Raja sudah dihampiri oleh perempuan yang tadi katanya sedang badmood, tapi sekarang kok bisa ya negur orang dengan nada jutek ala-ala cewek ngambek sama pacarnya.

Raja sih bodo amat, toh itu hidup dia sendiri. Ia sebenarnya sudah bosan dengan alasan yang membuatnya harus terlihat baik di hadapan Alinia, meskipun hanya baik, tapi sumpah ia bosan. Dan satu lagi, Raja ga pernah suka kalau Alinia ngomongnya pake aku-kamu kayak tadi. Karena itu hanya berlaku untuk Lyara saja, si adik menggemaskannya.

"Lo pikir kalau break harus selalu stay disini aja? Biasanya juga bebas."

Alinia mengangguk, "Iya bebas sih tapi kali beda dong Ja, rating sinetron kita kan lagi bagus-bagusnya, mau ga mau mulai sekarang kita harus stay disini terus. Jadi kalau fans ada yang datang, mereka bisa langsung ambil foto candid kita buat bahan koleksi instagram. Dan yang terpenting mereka juga jadi tambah baper sama kita dan selalu pengen lihat jalan cerita selanjutnya di tv."

"Oh gitu ya. Tapi menurut gue, kalau gitu caranya sama aja kayak pembohongan publik dan norak banget!" Raja menarik napasnya dulu sebelum melanjutkan, "Lin, dengerin ya, kita itu seharusnya bikin penggemar untuk nunggu karya kita dengan pure karya bukan digabung gimmick segala." Akhirnya Raja yang jarang bisa tegas karena kadang ga tegaan, tapi kini berubah sebaliknya pada Alinia.

Kayaknya perempuan ini makin hari makin jadi lebaynya, jadi perlu sekali-kali ditegasin biar ga ngelunjak terus.

"Aku bilang sutradara ya kalau kamu ga bisa profesional mendalami peran kayak gini!" ancam Alinia yang membuat Raja jadi berdecak sebal.

"Terus mau lo apa? Kita harus deketan mulu gitu disetiap menit?"

"Ya iyalah, atau kalau perlu kita bikin perjanjian aja buat pura-pura pacaran."

"Dih ogah! Cukup deket di lokasi syuting doang gausah aneh-aneh!"

"Kenapa sih? Oh jadi bener ya yang keciduk itu pacar kamu?"

Raja menghembuskan napas gusar, "Tolong ya Lin, jangan selalu sangkut pautin dunia nyata sama kerja kita, urusan gue biar gue yang urus sendiri, dan lo gausah ikut campur."

Setelah mengatakan itu, Raja langsung meninggalkan Alinia yang malah tersenyum licik.

"Loh, Mama?" kaget Raja saat masuk ke ruang istirahat para pemain terlihat sang Mama sudah ada di dalam sana.

Raja mendekat dan langsung mencium kening Mamanya setelah itu memeluk wanita usia setengah abad itu.

"Kok ga ngabarin kalau mau kesini?"

"Kamu keciduk akun gosip Ja, Mama penasaran pengen nanya langsung sama kamu, jadi bener dia itu orang spesial kamu hm? Kok ga pernah di ceritain sama Mama?"

"Kayak martabak ya Tan, spesial?" Olan menyahut. Hampir saja lupa kalau di ruangan ini juga ada Olan dengan kekepoannya yang laknat abis.

Mama Anita tertawa, "Bukan gitu, Lan. Kamu juga pasti tau kan kalau Raja ga pernah mau jalan sama cewek yang ga ada hubungan darah sama dia. Katanya ribet nanti malah jadi banyak gosip."

"Lah kan yang keciduk sama Raja itu adeknya, Tan?" sanggah Olan yang selain kepo ternyata laki-laki itu nggak ngerti majas. Padahal kan maksud Raja bilang Lyara itu adiknya waktu itu bukan beneran.

LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang