Note: ini dulu ya, mungkin ini juga plot twist, soalnya lagi writer block😭🔫
.
..
...Selamat membaca
______________________________________Segelas coklat panas yang masih mengepulkan uap baru saja diantarkan oleh seorang pelayan beberapa menit lalu untuk Lyodra. Laptop yang ada dihadapannya memaparkan tugas dan laporan yang harus diselesaikan malam ini juga. Betapa hari minggu yang seharusnya menjadi waktu damai berubah menjadi waktu paling melelahkan.
Hari ini, entah apa yang terjadi pada otak Lyodra hingga memutuskan untuk menghabiskan waktu sore di luar rumah dan mengerjakan setumpuk tugas yang diberikan dosen.
Padahal biasanya, gadis itu hanya mengerjakan tugas di dalam kamar selama berjam- jam tanpa perlu mengeluarkan uang untuk membayar minuman di sebuah kedai kopi pinggir kota seperti ini.
Minggu lalu, kegiatan membosankan di masa perkuliahan Lyodra yang dipenuhi oleh tugas mandiri. Hal itu berarti tidak perlu berkomunikasi dengan anggota kelompok, yang kadang harus di diskusikan, dan terkadang apa yang mereka bicarakan tidak sama dengan apa yang Lyodra mau.
"Lyodra?" Suara lembut sedikit berat seorang laki- laki membuat perhatian Lyodra pada layar laptop jadi terputus.
Lyodra mengadahkan kepala untuk melihat siapa orang yang memanggil namanya barusan. Seorang laki-laki berperawakan tinggi dan berwajah tegas sedang berdiri tepat di hadapannya sambil menampilkan senyum bersahabatnya.
"Hai." Sapa Lyodra dengan suara datar. Saat tau laki-laki yang memanggilnya tadi adalah Nuca.
Bukannya marah dengan tanggapan tak bersahabat yang diberikan Lyodra, laki-laki itu malah semakin melebarkan senyumnya lalu mengambil tempat yang tepat di hadapan Lyodra.
"Tumben kamu kesini?"
Lyodra mendesah dalam hati karena pernyataannya itu. Dengan laki-laki itu mengambil tempat dihadapannya dan membuka suatu obrolan seperti itu berarti laki-laki itu tidak akan pergi cepat dalam dua atau tiga menit lagi.
Laki-laki ini memang yang paling hebat jika hal bagaimana cara menghancurkan ketentraman seseorang yang sedang ingin sendiri.
"Bosan di kamar." Jawab Lyodra tak acuh lalu kembali menatap ke arah layar laptopnya.
Dari sudut mata Lyodra, ia masih bisa dapat melihat bahwa laki-laki itu menganggukan kepalanya untuk beberapa kali. Lyodra memilih untuk tidak memperhatikannya lebih lanjut dan kembali mengetik kalimat yang akan dimasukkan ke dalam laporan.
Tetap bernafas, bekerja, dan jangan hiraukan dia, Lyodra. Begitu rapalnya dalam hati terus-menerus.
Lima kalimat baru sudah terangkai di layar laptop semenjak laki-laki yang gemar tersenyum ini masih duduk di hadapannya. Dan laki-laki itu terus memainkan ponselnya tanpa beranjak berganti tempat sejak Lyodra sibuk sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]
FanfictionCerita pendek tentang Lyodra dan Nuca. Highest Rank #1 - lyoca (1/09/21) #40 - cerpen (10/09/21) #16 - one (09/10/21) #1 - lyodranuca (24/10/21) #135 - one (30/05/22) #15 - shoot (14/06/22) #1 - nucalyodra (14/07/22)