Note: One more...
Author izin rehat dua minggu ke depan ya, see u di tanggal 27👋👋 stay safe semua!
.
..
...Selamat membaca
______________________________________Beberapa hari setelah kejadian di mobil, Raja dan Lyora berusaha saling menghindari. Raja yang kembali dingin seperti dulu, sedangkan Lyora yang berusaha biasa saja. Walau sejujurnya dalam hati mereka masing-masing merasa sakit dan tersiksa melakukan ini.
"Guys, sebulan lagi kita kan Ujian Nasional tuh. Gimana kalau kita adain belajar bareng?" usul Richardo pada para sahabatnya yang sedang berkumpul di kantin, menunggu jam pelajaran selanjutnya. .
"Ide bagus tuh, tumben otak lo encer?" ledek Samuel pada Richardo hingga semua tertawa karena Samuel selalu bisa menggoda siapa saja.
"Sialan lo Sam!" sahut Richardo sambil menjitak pelan kepala Samuel.
"Gue sih setuju aja, tapi inget ya jangan sambil menyelam minum air!" sela Zivara membuat teman-temannya mengernyitkan dahinya. Tatapan mereka juga tampak menuntut meminta penjelasan lebih lanjut dari Zivara.
"Maksud lo apaan, Ziv?" tanya Linia mewakili yang lain.
"Sementara ini, kita bener-bener harus fokus, yang punya masalah perasaan coba ditunda dulu, biar ga ganggu fokusnya, kalau bisa sih yang punya pacar juga mending break dulu aja. Gimana? Setuju nggak?" Zivara menatap satu persatu sahabatnya.
"Oke, gue setuju sama usul Ziva. Lo gimana Do, Dell? Kan yang pacaran cuma lo berdua." tanya Olanor memandang Richardo dan Della bergantian.
Couple bucin itu saling pandang dan berpikir sejenak.
"Oke!" Akhirnya Della dan Richardo pun menjawab.
Linia yang duduk di dekat Raja ikut menawari karena laki-laki itu yang sedari tadi anteng tidak bersuara. Entah apa yang sedang dipikirkan, kali ini Raja makin menjadi pendiam juga murung.
"Raj, lo gimana? Mau gabung nggak?" tanya Samuel.
"Hm!" jawab Raja singkat dan datar, terdengar malas untuk berbicara.
"Kalau gitu gue juga pasti ikut! Jadi lebih semangat deh belajarnya." pekik Linia senang.
Raja yang mendengar ucapan Linia hanya melirik malas. Lalu ia beralih memandang gadis yang ada di depan tempat duduknya tapi gadis itu membuang arah pandangan ke arah lain.
'Kenapa perasaan ini menyiksa gue, Lyo? Lihat lo yang ga pernah mau mandang gue lagi, acuh saat gue ada di hadapan lo, bikin perasaan gue makin tersiksa. Gue harus apa?' batin Raja
Setelah laki-laki itu tidak lagi memperhatikan Lyora. Kini gantian giliran Lyora yang hanya melirik dari ekor matanya.
'Maafin gue Aja, tapi gue nggak mau ada masalah sama sahabat gue sendiri. Jujur perasaan gue saat ini sakit, lihat lo yang sekarang dingin ke gue.' teriak Lyora dalam hati.
"Nah Ly, lo gimana, pasti ikut kan belajar bareng buat persiapan UN?" tanya Zivara yang mendapat pandangan dari semuanya, menunggu jawaban Lyora.
Lyora sempat melirik Raja, namun Raja justru melihat ke arah lain. "Gue—"
"Lyly pasti ikut kok!" potong Linia. "Iya kan Ly?" Tanya Linia memastikan tebakannya benar. Lyora terlihat hanya mengangguk ragu.
"Oke... Kalau gitu formasi kita lengkap yeay!!" pekik Zivara sembari bertepuk tangan seperti anak kecil yang berhasil mendapatkan toyoran dari Samuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]
FanfictionCerita pendek tentang Lyodra dan Nuca. Highest Rank #1 - lyoca (1/09/21) #40 - cerpen (10/09/21) #16 - one (09/10/21) #1 - lyodranuca (24/10/21) #135 - one (30/05/22) #15 - shoot (14/06/22) #1 - nucalyodra (14/07/22)