Tak Diinginkan Ada

589 38 31
                                    

Note: Cerita sambungan dari sebelumnya, maaf jika tidak sesuai ekpektasi

.
..
...

Selamat membaca
______________________________________

Jakarta, 21 Juni

Lyona berjalan riang memasuki gedung sekolah. Sedikit kebingungan ketika mendapati koridor yang biasanya ramai tiba-tiba sepi seperti tidak ada yang bersekolah selain dirinya. Ia memastikan hari serta tanggal diponselnya, ini hari jum'at dan bukan tanggal merah, lalu ia melihat jam juga sudah menunjukan pukul 06:35 kemana siswa-sisiwi lainnya apa mereka melahirkan diri secara kompak meninggalkan dirinya seorang ketos galak sendirian.

Lyona tetap melanjutkan langkahnya di lantai dua menuju kelas tapi sebelumnya ia melongok ke arah bawah tepatnya lapang basket, ada bola yang memantul tanpa orang. Karena merasa penasaran Lyona jadi turun ke bawah melihat siapa yang hendak menjailinya seperti ini.

Ternyata ia bertemu dengan Raja, satu-satunya orang yang terlihat. Awas saja kalau Raja berani membiat lelucon seperti ini ia akan sangat marah.

"Kemana teman-teman yang lain?!" tuduh Lyona tepat dihadapan Raja.

"Teman-teman? Aku gatau Lyo." kata Raja bingung.

"Kamu kan yang lempar bola basket ini sampai mantul-mantul ga karuan?" tunjuk Lyona pada bola basket yang sudah berhenti memantul dan berhenti dikakinya lalu diambilnya dan didorong ke dada laki-laki itu. Raja makin bingung, ia bahkan baru tiba disekolah tapi Lyona sudah menuduhnya dengan hal yang sama sekali tidak ia mebegerti.

"Aku baru datang Lyo, aku ga tahu apa-apa."

"Jangan bohong!"

"Aku ga bohong, aku beneran baru datang."

"Oh, ya? Tapi disisi cuma ada kamu Ja!"

Raja menggeleng, "Serius aku gatau apa--"

"Happy Birthday to you, Happy Birthday to you, Happy Birthday, Happy Birthday, Happy Birthday to you... "

Anggota osis menyanyikan lagu Happy Birthday sambil berjalan menghampiri Lyona dan Raja. Dibarisan depan ada Cipta dengan kue tart ditangannya ditambah lilin angka tujuh belas diikui siswa-siswi lainnya yang berdiri di balkon lantai dua dengan membawa spanduk bertuliskan 'Happy Sweet 17 Our Ketos galak'

Tak hanya Lyona saja yang terkejut, Raja juga. Jadi, ini kejutan? Kejutan ulang tahun gadisnya.

"Jadi, ini-"

Dengan segera Raja berlalu dari kerumunan yang mengerubungi dirinya dan Lyona. Membuat tatapan aneh dari mereka yang tak mengerti.

"Raja!" Teriak Lyona. Apa Raja marah? Tapi kenapa?

"Make a wish Ly" suara Nolya mengagetkannya, ia menarik nafas pelan lalu memejamkan matanya untuk memanjatkan do'a atas pertambahan usianya. Tepukan meriah menyambut setelah lilin ditiup sampai padam.

"Jadi ini ulah kalian semua?" tanya Lyona kesal.

"Ulah satu sekolah." koreksi Cipta kemudian terkekeh.

"Apa?!" Lyona memekik

"Jahat banget ih! " kesal Lyona.

"Salahin Cipta nih, dia yang punya idenya." celetuk yang lainnya.

"Dasar wakil ngeselin!" dengus Lyona

"Tapi yang bikin surprise berhasil Raja deh kayaknya. Tadi dia lo apain?" tanya Nolya

"Gue tadi nuduh dia yang lempar bola basket. Tapi dia ngeselin banget ga mau ngaku!" kesal Lyona

"Lah yang lempar bola kan, Agus. Bukan Raja." kata yang lain.

LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang