Note: Daripada hareudang lihat sg Lyodra kemarin atau lihat post-an Nuca hari ini. Mending nyejuk disini aja baca yang halu dulu, seling sama do'a siapa tau jadi nyata. Hehe
.
..
...
....
.....Selamat membaca
______________________________________Pagi ini, Nuca terbangun karena merasakan mual di perutnya. Ia buru-buru berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Lagi-lagi selalu seperti ini, ia merasa aneh sendiri mengapa istrinya yang hamil malah dirinya yang mengalami morning sickness nya.
"Mas Nu, kenapa? Muntah lagi ya." tanya seseorang yang terganggu tidurnya karena suara dari kamar mandi.
"Mual banget perut Mas, Lyo."lirih Nuca menjawab sang istri.
Lyodra dengan sigap membantu Nuca memijat tengkuk laki-laki itu. Tiba-tiba air matanya jatuh bercucuran di pipi.
"Maafin Lyo, Mas. Gara-gara hamil begini, malah Mas Nu yang sering gini bukan aku, hiks..hiks.."
Nuca cepat-cepat membersihkan mulutnya, lalu menghadap Lyodra yang ada disampingnya. "Lyo sayang... Ini bukan salah kamu, kita berdua yang buat kenapa kamu malah nyalahin diri sendiri? Ini wajar kok, justru bagus juga biar kamu ga terlalu capek. Utunnya juga sengaja biar Papinya juga ngerasain apa yang biasanya Mami yang rasain kan, pinterrr" balas Nuca lembut memberikan pengertian pada Lyodra yang semenjak hamil sangat sensitif. Lalu mengusap perut Lyodra yang mulai membuncit.
"Tapi tetap aja Mas, Lyo ga tega lihat Mas Nuca setiap jam tiga pagi gini bangun terus ke kamar mandi muntah-muntah."
"Gapapa. Yang penting kamu dan utunnya sehat dan baik-baik aja, bakal jadi obat buat aku supaya ga mual lagi."
Mereka kembali ke atas kasur, Lyodra sebenarnya masih mengantuk juga jadi ia lebih memilih untuk tidur kembali berbeda dengan Nuca yang malah memperhatikan wajah istrinya itu yang nampak chubby di pipinya.
"Beruntung banget aku nikah sama kamu Lyo, walaupun kamu sifatnya kayak anak kecil suka nyebelin, malah buat aku selalu lebih mencintai kamu disetiap harinya. Apalagi sekarang kamu sedang mengandung anak kita, menambah kebahagiaan keluarga kecil kita." Nuca mengecup dahi Lyodra dan ikut memejamkan matanya.
👶👶👶👶👶👶👶👶
"Hai apa kabar, Nuc?" tanya salah satu klien yang ternyata teman lamanya.
"Baik aku, Lin. Gimana udah nyusul, sekarang? " Ucap Nuca seraya menjabat tangan perempuan itu.
Perempuan yang ditanya malah tertawa, "Belum Nuc, masih pengen single nih."
"Pengen single, apa masih belum move on? Come on Lin, bentar lagi bakal ada Nuca junior lhoh, ga tertarik gitu buat bikin juga. Kalau belum ada jodohnya nanti deh dicariin siapa tau cocok."
"Heh mana ada belum bisa move on, pacar sih ada. Cuma ya, belum siap aja ke jenjang yang lebih serius."
Nuca mengangguk saja, karena tidak mau terlalu mencampuri urusan pribadi. Setelah itu meeting dimulai dengan baik, baik perusahaan Nuca dan kliennya setuju dengan kerja sama yang dibuat.
Pulang kerja ini, Nuca hendak mampir ke toko bunga. Ia ingin memberikan sebucket bunga untuk Lyodra yang saat ini sedang di rumah Kakaknya Agseisa karena merasa sepi jika di rumah sendirian.
Saat memasuki toko, Nuca bingung harus membeli bunga yang seperti apa. Jadi ia memutuskan untuk membeli bunga Lyly saja, warna putih dengan perpaduan warna pink di dalamnya. Percis seperti Lyodra yang selalu cantik menggunakan baju putih atau pink.
KAMU SEDANG MEMBACA
LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]
FanfictionCerita pendek tentang Lyodra dan Nuca. Highest Rank #1 - lyoca (1/09/21) #40 - cerpen (10/09/21) #16 - one (09/10/21) #1 - lyodranuca (24/10/21) #135 - one (30/05/22) #15 - shoot (14/06/22) #1 - nucalyodra (14/07/22)