LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]

It's Only Me

Note: Cuma mengembangkan ide dari keadaan Lyly beberapa hari lalu😢 dan lagunya Kaleb J, jangan dibawa terlalu serius ya guys👌

..
...

Selamat membaca
______________________________________

Mendengar kabar putus nya Lyodra dan kekasihnya, entah apa yang dirasakan Nuca sekarang. Di satu sisi Nuca ikut sedih jika Lyodra disakiti seperti itu dan sisi yang lainnya berkata mungkin sekarang harusnya Nuca yang menyembuhkan luka itu, menata keping hati yang rapuh itu menjadi satu kembali. Mengembalikan senyuman manis yang sempat berubah menjadi tangis.

Nuca sebenarnya terlambat mengetahui kabar itu, setelah beberapa hari yang lalu Lyodra memutuskan untuk berlibur ke pulau Bali beserta keluarganya. Ingin hati Nuca ikut ada disana, menguatkan gadis itu agar tak bersedih terlalu dalam.

"Aku harus hibur kamu dengan apa ya Lyo?" lirih Nuca saat melihat salah satu postingan terbaru Lyodra.

Nuca diam sejenak untuk memikirkan hal apa yang harus ia lakukan. Saat sedang melamun Nuca dikagetkan Mas Axel yang baru saja masuk ke kamar.

"Woyy, ngapain bengong? Ayo pergi ke bang Raja kita udah ada janji kan buat cukur rambut."

"Ah iya Mas, bentaran lagi. Lagi mikir nih."

"Mikir?" Alis Axel hampir bertaut, "Mikir apaan? Lagumu yang kemarin rekaman?"

"Bukan Mas."

"Ya terus mikir apaan? Wong jadi orang kamu tuh aneh banget sih Nuc, Nuc. Diem-diem banyak mikir, kamu tuh masih muda toh, janganlah banyak pikiran jadi tua sebelum waktunya tau rasa. Enjoy your life."

Nuca mendengus sebal, sejak kedatangan Mas Axel pikirannya jadi tidak menemukan hal apa yang harus ia lakukan.

"Kamu terlalu banyak komen, Mas. Kalau ga bisa bantu ya cukup bantu dengan diem dan gausah ganggu aku kalau lagi mikir."

Axel hendak tertawa saat Nuca melengos kesal ke kamar mandi untuk bersiap. Tapi yang ia lihat di layar handphone adiknya itu. Nuca sedang menstalk akun Lyodra. Pantas saja, Nuca jadi uring-uringan lagi.

🚧🚧🚧

Self healing ditempat yang menangkan adalah cara terbaik untuk menyembuhkan luka. Dan itulah yang dilakukan Lyodra selama beberapa hari ini.

Sudah tiga hari dua malam berada di Bali, saatnya kembali pada rutinitas padat di Jakarta. Lyodra saat ini sedang merapikan barang-barangnya di koper bersama sang Mamak. Sedangkan Bapak dan Igy tengah bersantai sambil menunggu mereka selesai.

"Udah semua Ly barangnya?" Tanya Mamak hendak menutup koper.

"Udah Mak... Semua dah Lyly masukan."

Natalia mengusap rambut Lyodra pelan. "Ly... Kalau masih butuh liburan perpanjang saja, biar kamu dan Bapak disini dulu. Biar Mamak dan Igy saja yang pulang ke Medan lagi."