Boss Ngeselin vs Sekretaris Nyebelin

390 43 103
                                    

Note: Semua ide yang kalian kasih di chap lalu udah ditampung dan dijadikan satu mungkin, kalau ada yang ga kemasukin idenya mon maap ya✌️✌️

Enjoy!

.
..
...

Selamat membaca
______________________________________

Selamat membaca  ______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nucala Abian Putra. Dengan baju putih rajut menutupi leher dipadukan celana panjang dan sepatu Nike berwarna hitam putih, membuat lelaki dua puluh tujuh tahun itu makin terlihat tampan. Cara lelaki itu berpenampilan tidak neko-neko. Walaupun outfitnya bermerk, gaya Nuca tampak tampak sederhana. Tidak ada yang mahal sama sekali.

"Godaan iman, sabar Lilyana, sabar jangan terpesona!" gumamnya dalam hati.

Biasanya style yang melekat pada diri 'Pak Nuca' itu hanya menggunakan kemeja saja atau terkadang terbalut jas yang bisa kapan saja melelehkan hati banyak kaum hawa. Apalagi saat berpenampilan non formal seperti ini, pasti banyak wanita akan histeris. Tidak seperti Lilyana yang saat ini langsung mengelus dada menahan diri.

"Puas lihatin saya nya? Mau mengakui juga kalau saya ini memang tampan?" Tanya Nuca dengan tatapan tajam ke arah sekretarisnya itu.

Lilyana menggelengkan kepala mendengar kepercayaan yang tinggi dari boss annoying-nya itu, "Idih! Siapa juga yang lihat Bapak. Unfaedah banget."

"Gausah bohong, saya tau kok kamu daritadi lihat saya."

"Pak, saya kan punya mata, ya wajar lihat bapak lah. Masa iya merem, lagian saya ga tertarik sama laki-laki modelan bapak yang annoying-able."

"Diluar sana banyak wanita yang ingin jadi kamu bisa lihat saya sepuasnya, tapi kamu malah tidak tau diri."

"Bodo amat. Udah deh Pak, to the point aja mending kita berangkat sekarang."

Ya benar, rencananya malam ini mereka akan pergi ke rumah orang tua dari Nucala Abian Putra. Tapi sebelumnya, Nuca meminta untuk Lilyana segera bersiap sejak tadi sore. Dan tau-tau memintanya datang ke kantor di hari sabtu begini.

"Rumah orangtua bapak dimana sih? Kok harus banget pergi dari sore?" bingung Lilyana saat keduanya sedang dalam mobil.

"Saya mau make over kamu dulu, selera kamu sepertinya benar-benar rendahan dalam berbusana."

Lilyana berdecak, sudah berusaha dandan dengan gaya feminim tapi masih saja kena kritik. "Emang penampilan gini masih kurang feminim apanya sih Pak?"

Nuca melirik sekilas ke arah Lilyana, "Feminim sebelah mananya? Kamu pakai celana gini dikira mau pergi olahraga apa?!"

"Tapi menurut Kakak saya baju ini bagus loh Pak, baju ini juga warnanya pink cocok buat feminim."

Nuca menghembuskan nafasnya kasar. "Feminim itu bukan dari warna baju saja, melainkan kamu harus pakai dress atau rok pokoknya semacam itu."

LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang