LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]

Happy Birthday Lyly

Note: I'm back, hehehe kembali lagi ke cerita yang hanya halu belaka😉 haluin aja jangan panas-panas😌

Selamat membaca
______________________________________

Hari senin, tanggal 21 Juni 2021, itu berarti hari ini adalah hari bersejarah dalam hidup seorang Lyodra Margareta Ginting. Dimana seorang perempuan itu dilahirkan, tepatnya 18 tahun lalu dari rahim Mamak Natalia Johanna Tarigan.

"Happy birthday to you , happy birthday to you, happy birthday, happy birthday , happy birthday to you Lylyyy." suara nyanyian ulang tahun dan tepuk tangan mengganggu indera pendengaran Lyodra yang sedang tidur. Tiba-tiba sudah banyak orang terdekatnya di dalam kamar dengan kue di tangan Mamak.

Ya hari ini, gadis itu genap berusia delapan belas tahun. Malam pergantian hari ulang tahunnya, Lyodra mulai bangun dari tidurnya, walaupun setengah mengantuk ia merasa kebahagiaan datang bertubi-tubi karena Mamak dan adiknya Igy kali ini ada di sampingnya, ditambah Bapak yang selama ini setia menjaganya di Jakarta.

"Tiup dulu lilin nya Ly"

"Etss, jangan lupa make a wish."

Lyodra merapalkan semua doa dan harapan di pertambahan usianya yang ke delapan belas, setelah itu ia meniup lilin hingga padam.

"Makin baik dan sukses terus ya sayangnya Mamak!" Mamak Nata mengecup dahi Lyodra.

Disusul Bapak memberikan pelukan hangat, "Selalu rendah hati Ly, semoga karirmu semakin memuncak."

"Happy birthday Kak Yo, wish you all the best." Igy turut mengucapkan selamat pada Lyodra.

Tahun ini, tahun Lyodra lulus juga dari masa SMAnya dengan nilai memuaskan. Sungguh kebanggaan tersendiri bagi dirinya yang masih sangat muda, di saat tahun lalu ia sudah memenangkan ajang bergengsi Indonesian Idol, dan setahun berikutnya ia sudah memiliki empat single dan kini menunggu lagu-lagu lainnya yang akan realese sebentar lagi.

🎁🎈🎉🎂

Seorang lelaki duduk di sebuah sofa kecil yang berhadapan dengan balkon kamarnya di Solo. Pintu balkon yang dibiarkan terbuka lebar membuat angin begitu mudah masuk dan menusuk tulangnya. Namun lelaki itu tak peduli, ia hanya diam dengan tatapan kosong lurus ke depan.

"Udah jam 12 malam lewat, bahkan udah lewat 2 jam. Itu tandanya udah 2 jam, kamu duduk disini." suara Mas Axel sama sekali tak membuat lelaki itu mengubah posisi dan pandangannya.

"Hp mu di kamar tuh, buruan ambil terus telpon dia, kayaknya dia belum tidur karena di surprise-in keluarganya."

Lagi-lagi lelaki itu hanya diam, "Nuc, kamu dengar aku ngomong ga sih?" Merasa geram karena tak di respon adiknya, Axel mengeraskan suaranya. Dan berhasil, orang yang ia ajak bicara sedari tadi yang tak lain adalah Nuca langsung menoleh.