Kumau Dia

426 39 97
                                    

Note: Ini terakhir sekaligus pamit dulu buat fokus uas, babai guys see u👋👋

.
..
...

Selamat membaca
______________________________________

Hari ini adalah pertemuan Raja bersama manajernya, membahas segala hal yang terjadi belakangan ini. Kegiatan ini memang selalu dilakukan dua bulan sekali, misalnya akan ada pembicaraan mengenai perubahan model rambut atau yang lainnya.

Mas Hyma, begitulah Raja biasa memanggil manajernya ini. Pria berperawakan tinggi dan kurus selalu ada saat Raja mengisi acara selain syuting sinetron.

"Ekhem" Mas Hyma berdehem. "Gimana situasi sekarang?" tanyanya yang terlihat sibuk dengan kertas-kertas.

Raja sih menebak kalau itu adalah kertas kontrak kerja sama. "Gue boleh komplain ga?"

Mas Hyma mengangguk dengan sebelah alis yang terangkat.

"Jujur gue udah males banget di sinetron sekarang." kata Raja mengenai hal yang dirasanya belakangan ini.

"Apa karena Alinia?" Mas Hyma menebak, dan Raja mengangguk tentu saja karena memang hal itu yang membuat Raja rasanya ingin hengkang saja dari sinetronnya yang ini.

Cewek berkepala manusia yang menyimpan kepala ular didalam otaknya itu sungguh membuat Raja ingin pergi sekarang juga.

Apalagi mengenai pernyataan Alinia yang bicara di beberapa infotaiment bahwa mereka sedang menjalani hubungan dekat. Jadi banyak publik bertanya-tanya dan wartawan selalu mencarinya. Sedangkan Raja, bukan tipe artis yang suka klarifikasi. Jadi masalah makin runyam dan publik banyak berasumsi sendiri.

"Sumpah ya Mas, cewek ular itu pengen gue lempar ke ragunan, seenaknya aja ngajak gue dalam sensasi yang dia buat, dia enak banyak endorse lah gue dibilang playboy." omel Raja.

Netizen terkadang memang jahat beneran deh, masa Raja dibilang playboy karena dekat dengan dua perempuan sekaligus. Nyatanya Raja hanya dekat dengan satu gadis polos yaitu Mellyara Juniar. Eh keceplosan.

"Lo lupa, pas lo iklan bareng Aurora juga banyak yang ngeshipper. Tapi lo tetap fine-fine aja kan Ja." kata Hyma mengingatkan talentnya itu.

Raja mendengus sebal, harusnya Mas Hyma tidak perlu mengingatkannya tentang hal itu, "Ya karena dulu Aurora nya biasa aja, gue juga jadi biasa. Nah kalau urusan Alinia beda, dia kan licik mau untung sendiri sedangkan gue jadi buntung begini."

"Hahaha"

Mas Hyma malah tertawa kencang, tapi tak lama berdehem lagi menetralkan tawanya karena wajah sebal dari Raja tadi, sekarang ia kembali serius. "Jadi sekarang mau lo apa, Ja?"

"Gue mau hengkang, Mas."

"Gila kali kontrak lo masih ada!" sanggah Mas Hyma tidak setuju, "Sabar ajalah dua bulan lagi kok."

Dua bulan artinya 60 hari atau bisa lebih, iya sebentar bagi orang lain tapi terasa enam ratus tahun menurut Raja.

"Sekarang gini aja, lo fokus sama sinetron lo dan ikuti aja permainan yang sedang berlangsung. Dan lo usahain buat sementara jauh dulu dari kehidupan pribadi lo."

Raja melotot dan refleks menggebrak meja, oh ayolah yang benar saja masa iya Raja harus menjauh dari Lyara?

"Kalau gue ga mau, gimana?" tanya Raja berharap ada pilihan lain.

"Ya terserah tetap dengan imej playboy dan si dedek gemas lo itu bakal kena imbasnya."

Alis Raja naik satu, "Maksudnya?"

LYOCA (One Shoot Stories) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang