HAPPY READING 🧡
*
*
*"
Kalian bisa tidur di sini" Kanaya mengangguk sopan, Aksara langsung nyelonong masuk.
"Kalau gitu, Aya masuk dulu ya, ma" Kanaya menggigit bibirnya melihat kamar ini. Ada beberapa bunga ypang menghiasi kamar dan tidak ada sofa. Ya, karena sofa sudah di amankan oleh Jihan. Katanya, antisipasi agar mereka tidak berpisah tempat tidur.
Kanaya yang sedang mengambil baju langsung menoleh ketika mendengar suara pintu terkunci.
"Jangan di kunci!" Larang Kanaya cepat, Aksara menyerinyit membuat gadis itu langsung gelagapan, dia refleks memekik seperti itu tadi.
"G-gue mau ambil minum ke dapur" jawabnya tersenyum kikuk.
"Katanya mau mandi?"
"Y-ya, iya. Gue mau minum dulu, haus" Kanaya berjalan melewati Aksara yang masih berdiri di dekat pintu.
Aksara terperanjat saat mendengar suara pintu yang di tutup dengan cukup kencang, cowok itu tertawa dalam hati, dia tahu sebenarnya apa yang ada di pikiran Kanaya.
Tak mempedulikan apapun lagi Aksara langsung merebahkan diri di kasur yang empuk, tubuhnya terasa begitu kaku. Tak butuh waktu lama, Aksara pun terbang ke alam mimpi. Entah sedang mengambil air minum apa Kanaya di dapur hingga menghabiskan waktu setengah jam.
Cklek.
Saat membuka pintu, pemandangan pertama yang Kanaya lihat adalah Aksara yang tidur dengan tubuh yang berbaring di kasur dan kaki yang menjuntai ke lantai.
Dengan langkah pelan, Kanaya menghampiri cowok yang kini resmi menjadi suami nya itu, membuka sandal yang di kenakan Aksara dan mengangkat kaki Aksara ke atas kasur agar tidurnya lebih nyaman.
Kanaya bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, karena hari sudah hampir malam.
Tak berselang lama, Kanaya keluar dengan piyama bermotif lebah. Gadis itu mendekati meja rias untuk mengeringkan rambut, lalu menjedai rambutnya. Kanaya turun menuju dapur untuk membantu Jihan menyiapkan makan malam.
Dia masih sedikit sungkan dengan papa mertuanya, karena baru beberapa kali berinteraksi. Kanaya melihat Jihan yang baru saja berjalan menuju dapur.
"Ma," panggilnya.
"Eh, Aya. Mau kemana, sayang?" Tanya Jihan begitu perhatian, berbeda sekali dengan Indy, ibu kandungnya sendiri.
"Aya mau bantu siapin makan malam" Kanaya menyengir, dia beruntung karena memiliki mertua yang begitu baik dan tidak banyak omong jelek.
"Astaga, nggak perlu, sayang. Kamu biar istirahat dulu, sana. Pasti capek, kan?"
Kanaya menggeleng, "nggak kok, ma. Malah mungkin mama yang capek, kan mama sibuk banget dari tadi pagi."
"Aya bantu, ya, ma."
Kanaya mulai membuat bumbu, sedangkan Jihan memotong ayam dan sayur-sayuran.
"Aksa kemana, Ya?"
"Aksa tidur, ma. Mungkin kecapekan."
Jihan kembali melanjutkan pekerjaannya, diam-diam dia memperhatikan Kanaya yang tampak sangat cekatan.
"Sebentar lagi selesai, biar mama aja yang lanjutin. Kamu bangunin Aksa, gih. Suruh dia makan malam dulu" Kanaya mencuci tangannya lalu melaksanakan apa yang di ucapkan oleh ibu mertuanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/261198089-288-k683756.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction"Jadi, kenapa akhirnya lo terima lamaran gue?" "ya, setelah gue pikir-pikir, omongan lo waktu itu emang bener, sih. Dari pada gue nikah sama om-om, kan?" "Lo sendiri kenapa, tiba-tiba dateng buat lamar gue?" Cowok itu diam, tak berniat menjawab. M...