Aksara baru saja sampai setelah seharian mengerjakan tugas dari sang papa.
Kemudian cowok berparas tampan itu menghelakan napas kasar, ketika melihat sang istri sudah tertidur pulas di atas kasur.
Tadi Kanaya menghubunginya beberapa kali, namun Aksara tak menjawabnya karena merasa situasinya sedang tidak tepat. Sampai akhirnya perempuan itu mengiriminya pesan jika listrik di rumah padam dan turun hujan.
Tentu saja Aksara ingat jika Kanaya memiliki ketakutan terhadap gelap ditambah hujan datang bersamaan dengan gemuruh petir, apalagi perempuan itu sendirian di rumah.
Akhirnya Aksara memaksakan diri menerobos hujan untuk pulang ke rumah, ia tak mau Istri mungilnya itu kembali ketakutan dan tidak ada yang menenangkannya.
Ia menepikan helaian rambut yang menutupi wajah Kanaya yang tengah tertidur dengan posisi miring, ada bekas air mata yang sudah mengering di pipinya. Ia yakin Kanaya tertidur saking takutnya.
Aksara jadi merasa bersalah pada Kanaya, karena beberapa minggu belakangan ini dirinya lebih sibuk yang tanpa sadar dirinya malah bersikap cuek pada sang istri, padahal Kanaya baru sembuh.
Ya, Aksara menyadari kesalahannya, tetapi situasi ini membuatnya seringkali terpaksa meninggalkan Kanaya. Ia tak mau perempuan itu tau masalah ini, sudah cukup selama ini Kanaya merasakan sakit hati akibat perlakuan kedua orang tuanya, Aksara tidak ingin menambah luka lagi.
Yang perlu ia lakukan hanyalah segera menyelesaikan masalah ini sebelum Kanaya lebih terluka lagi.
Melihat ponsel Kanaya yang tergeletak begitu saja, tangan Aksara tergerak untuk mengambil benda itu lalu menyalakannya.
Matanya terfokus pada satu pesan tanpa nama pemilik, Aksara membuka pesan itu.
Unknown
23 April 2021
Today I am exactly 17 years old, but my happiness is gone.
05.47 WIB
Read✓24 April 2021
Take it easy, I haven't started it yet.
You just wait okay.
14.31
Read✓30 April 2021
My happiness came back, but only for a moment. He came to me just to cut a wound.
16.01
Read✓You were lucky before i made a move.
16.03
Read✓03 Mei 2021
Everyone deserves to be happy, except you... Kanaya.
21.14
Pesan itu dikirim hampir setiap hari, dan... Sejak kapan Kanaya mendapatkan pesan teror seperti ini? Kenapa perempuan itu tidak memberitahukannya.Bodoh! Jelas saja dirinya tidak akan mengetahui ini, jika mereka saja hampir tidak pernah memiliki waktu berdua beberapa minggu ini. Perempuan itu bahkan pernah merengek ingin bercerita, tetapi kesibukan Aksara tidak bisa di tinggalkan.
Perasaan menyesal mulai bergemuruh menyesakkan dadanya. Seharusnya ia tidak usah ikut campur lagi dengan masalah ini!
"Masalah apa yang lagi kamu hadapi, Aya..." Lirihnya menyesal.
Aksara menghubungi seseorang untuk membantunya mencari siapa pengirim pesan ini, juga untuk membantunya menjaga Kanaya, takut-takut gadis itu sedang dalam bahaya.
Aksara melepaskan kaos yang masih melekat di tubuhnya lalu memasukannya kedalam keranjang cucian, lalu cowok atletis itu mengganti celana jeans-nya dengan celana santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction"Jadi, kenapa akhirnya lo terima lamaran gue?" "ya, setelah gue pikir-pikir, omongan lo waktu itu emang bener, sih. Dari pada gue nikah sama om-om, kan?" "Lo sendiri kenapa, tiba-tiba dateng buat lamar gue?" Cowok itu diam, tak berniat menjawab. M...