57. LAST PART

26.8K 780 17
                                    

Sejak empat hari yang lalu, Kanaya sudah pulang kembali ke rumah kedua orang tua Aksara, Kanaya mempelajari cara merawat bayi dengan cepat.

Saat ini ia baru saja keluar dari kamar mandi dan di suguhi pemandangan yang sangat manis.

Aksara sedang menimang putranya dengan kedua tangan seraya mengajak bayi itu bercanda walaupun anaknya belum mengerti.

"Mandi dulu, gih. Sini Lio nya aku gendong" ujar Kanaya seraya menyerahkan handuk berwarna biru kepada suaminya itu.

Kemudian perempuan itu mulai memberikan Lio ASI sambil menunggu Aksara mandi.

Lio Axael Mahaprana, Kanaya dan Aksara setuju untuk memberikan nama itu pada putra pertama mereka.

Bayi laki-laki terlihat sangat nyaman di gendongan sang bunda dan menutup matanya perlahan. Bayi itu tertidur setelah puas menyerap ASI Kanaya.

Cklek.

"Nay, ada Bian di bawah, mau jenguk adek bayi katanya" Ale menyembulkan kepalanya di pintu kamar.

Setelah mendapat anggukan dari Kanaya, Alena kembali menutup pintu.

Kanaya membenahi pakaiannya, dan dilihatnya kedua mata Lio yang kembali terbuka, lalu menguap dengan mata yang mebgerjap lucu.

"Eh, bangun lagi anak bunda. Pinter, ya, gak nangis. Yuk, kita keluar dulu. Ada om Bian mau ketemu kamu, tuh" ujarnya pada bayi kecil itu.

***

Alena, Bian dan juga Kanaya tengah bercengkrama di ruang tamu. Alena memangku Lio dengan sangat hati-hati.

"Aduh gemes banget, si, kamuu" ujar Alena dengan gemas mencubit pelan pipi yang terasa sangat halus itu.

"Mau gendong, Bi?" Tanya Alena melihat wajah Bian yang terlihat penasaran.

"Nanti, deh. Kamu aja dulu" jawabnya.

Wait wait wait. Kanaya tidak salah dengar barusan? Apa katanya? Kamu?

"Kamu? Kali--" ucapan Kanaya terpotong saat Aksara tiba-tiba saja duduk di sampingnya seraya melingkarkan tangan ke pinggangnya.

Sedangkan kedua sejoli itu menghela nafas lega.

Satu detik setelahnya, beberapa suara langkah kaki terdengar dari arah pinth disusul suara-suara yang sudah cukup lama tidak mereka dengar.

Ternyata Haikal, Aldy, Gatan, Leona, Aruna, Kevanya dan tak lupa Ziel juga. Dimana ada Kevanya, Ziel pasti mengikutinya.

Semakin dekat berteman, Kanaya semakin tau banyak tentang kedua sejoli itu.

Akhirnya mereka berpindah ke ruang keluarga dan duduk di atas karpet yang sudah disiapkan.

"Sorry, banget ya gue baru nongol nih. Gue lagi sibuk nyiapin masa depan yang cerah buat negara tercinta" ujar Aldy dengan guyonan.

Di antara mereka semua, memang hanya Aldy yang memilih untuk kuliah di luar kota, sedangkan mereka hanya berbeda kampus saja, jadi masih sering berkumpul.

"Lagak lo nyiapin masa depan negara, masa depan lo aja masih abu-abu anjim" celetuk Haikal.

Sepertinya sudah lama tidak mendengar meributan dari kedua orang yang mempunyai otak setengah-setengah itu.

"Mau gendong, gak?" Tanya Ale kepada Bian sekali lagi.

Cowok itu menolehkan kepalanya pada Kanaya, "boleh gue gendong?" Tanya nya meminta izin.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang