Aksara menggendong Kanaya menuju kamar, gadis itu tertidur selama perjalanan. Dada nya berdesir hangat, tidak seperti biasanya.
Aksara membaringkan gadis itu di atas kasur dan menyelimutinya, lalu berjalan ke arah meja rias, mengambil kapas dan pembersih makeup.
Ia hendak membersihkan wajah Kanaya, karena sepertinya gadis itu sangat mengantuk dan kelelahan, Aksara tidak tega untuk membangunkannya.
Setelah mengambil selembar kapas, Aksara menuangkan cairan pembersih itu pada kapas dan mulai membersihkan wajah Kanaya dengan pelan, detik berikutnya gadis itu mengerjapkan matanya, karena merasakan sensasi dingin pada wajahnya.
"Lo tidur aja, gue bersihin wajah lo ya..." Kanaya menurut, ia memejamkan matanya lagi, membiarkan Aksara membersihkan wajahnya.
Dari mana Aksara tahu itu untuk membersihkan makeup? Karena dirinya sering memperhatikan Kanaya saat menggunakan perawatan wajah di malam hari. Entah kenapa Aksara sangat suka memperhatikan Kanaya, gadis itu selalu terlihat cantik bahkan saat baru bangun tidur.
Setelah dirasa selesai, Aksara menaikkan posisi selimut di tubuh mungil Kanaya, lalu mengecup keningnya dengan penuh perasaan.
"I love you" bisiknya pelan.
Ya, Aksara mengakui jika dirinya memang sudah jatuh hati pada gadis ini.
Karena dirinya merasa sangat nyaman jika berada di dekat Kanaya, dan justru selalu merasa khawatir ketika tidak ada Kanaya bersamanya. Di tambah lagi, ada setitik perasaan yang membuncah di hatinya, yaitu ingin melindungi Kanaya.
Apa salah jika ia jatuh cinta secepat ini dengan Kanaya? Lalu bagaimana dengan... Sudahlah, Aksara tidak ingin memusingkan hal itu untuk saat ini.
Mungkin jika waktunya sudah tepat, ia akan memberitahukan kepada Kanaya tentang semuanya.
Drrt drrt
Aksara mengambil ponselnya dan membuka pesan masuk.
Ia membaca deretan kalimat itu dengan sedikit tak tenang. Setelah membalas pesan tersebut, Aksara menghapus pesan si pengirim dan mematikan ponselnya.
"Maafin gue, Aya.." Aksara ikut berbaring di samping istri kecilnya, lalu memeluk tubuh Kanaya.
***
"Hari ini jadi keliling taman?"
Ya, semalam mereka sepakat untuk pergi ke taman, tidak ada acara yang spesial, Aksara hanya menginginkan waktu bersama Kanaya di luar rumah.
"Jadi" jawab Aksara seraya mencomot makanan yang baru matang.
"Lo belum mandi, belum sikat gigi. Jangan dulu makan, jorok ih!" Lihat, mengomel saja Kanaya tetap terlihat cantik.
Wah gila, sepertinya Aksara sudah mulai terkena serangan bucin!
"Lo cantik."
Uhukk
Kanaya langsung memerah mendengar pujian itu. Kenapa sekarang dirinya jadi mudah salah tingkah pada Aksara, astaga!
"Lo mandi dulu, gih, nanti gue panggil kalo masaknnya udah beres" Kanaya mendorong-dorong tubuh atletis milik suaminya itu dengan pelan.
Aksara membalikan badannya lagi, lalu dengan cepat mencuri ciuman di sudut bibir Kanaya, gadis itu langsung mematung. Seperti ada sesuatu yang menggelitiki perutnya.
Bukan, bukan hanya karena ciuman Aksara yang mendadak, tetapi kata-kata yang laki-laki itu bisikkan membuat bulu kuduknya langsung berdiri, jantungnya berdebar dengan sangat kencang.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction"Jadi, kenapa akhirnya lo terima lamaran gue?" "ya, setelah gue pikir-pikir, omongan lo waktu itu emang bener, sih. Dari pada gue nikah sama om-om, kan?" "Lo sendiri kenapa, tiba-tiba dateng buat lamar gue?" Cowok itu diam, tak berniat menjawab. M...