Berhubung hari ini libur, kedua pasutri muda itu berencana untuk berkunjung ke rumah kedua orang tua Aksara.
Kanaya kini sudah siap dengan pakaian casual-Nya. Ia sedang menunggu Aksara yang katanya mau membeli makanan sebentar.
Sebenarnya Kanaya masih mempunyai rasa takut ketika berada dimana pun jika sendirian. Tadi Aksara memang mengajaknya untuk ikut serta karen khawatir. Tetapi Kanya menolak karena befikir Aksara terlalu berlebihan dalam menyikapi trauma yang di alami Kanaya.
Suara mesin mobil memasuki indra pendengaran Kanaya yanga artinya Aksara sudah sampai.
"Kamu dari mana?" Tanya Kanaya melihat Aksara membawa dua bungkusan yang entah apa isinya.
"Makanan" jawab cowok itu.
"Kok beli makanan? Katanya mau makan siang di rumah mama aja?"
"Tadi papa ngabarin, kondisi mama lagi nggak baik. Jadi kita makan disini aja, ya" terang Aksara seraya merapikan makanannya dan membawa Kanaya untuk duduk di kursi.
"Mama sakit?" Tanya perempuan itu benar-benar mengkhawatirkan mertuanya.
Semenjak Jihan tau perihal Alena dan Liam, kesehatan wanita paruh baya itu seringkali menurun membuat mereka khawatir.
"Iya. Kamu nggak usah khawatir, mama di rawat dengan baik kok sama dokter pribadi. Papa juga udah dua minggu cuti dari kantor."
"Terus yang gantiin papa di kantor?"
"Papa kan punya asisten, sayang. Jadi nggak perlu ada yang difikirin."
Usai memakan habis sarapannya, Aksara dan Kanaya beranjak meninggalkan pekarangan rumah menuju rumah kedua orang tua Aksara.
"Yuk" ajak Aksara seraya membuka menggandeng lengan mungil Kanaya.
"Eh, den Aksa baru kesini lagi? Udah lama banget nggak main kesini, den" sapa salah satu ART di sana.
"Iya, bi. Aya baru banget pulih soalnya. Oh iya, Mama di mana bi?"
"Tadi sih lagi makan, den, tapi Kayaknya udah selesai. Masuk aja atuh, bibi mau buang sampah dulu ini. Semoga den Aksa sama non Aya sehat terus ya."
"Aminn" ucap keduanya serempak.
"Yaudah atuh, bibi permisi, ya."
***
"Papa lagi ada kerjaan dadakan katanya di kantor, makannya tadi pagi cepet-cepet berangkat ke kantor, Kalian nginep aja, ya, disini. Mama kangen loh, udah kama kalian nggak nginep."
Jihan yang duduk di kursi single berpindah duduk di samping Kanaya dan merangkul perempuan itu dengan sayang."Iya, ma. Kita nginep kok malam ini. Mama cepet sehat lagi, ya."
"Aksara" panggil suara lain dari arah dapur membuat mereka semua menoleh serempak.
Aksara berdiri, diikuti oleh Kanaya dan Jihan.
"Ale?" Perempuan itu langsung menghambur ke pelukan sang kakak, yaitu Aksara.
"Kamu disini?" Tanya Aksara tak percaya.
"Iya. Papa minta aku buat tinggal di sini. Kak Liam, kan, sekarang di penjara" jawabnya membuat semua orang terdiam dan duduk ke kursi masing-masing.
Kanaya memperhatikan interaksi keduanya dengan seksama, sepertinya kondisi kejiwaan Alena sudah mulai membaik dibanding saat pertama Kanaya menjenguk perempuan itu ke rumah lama nya.
Aksara menatap Jihan meminta penjelasan.
Wanita yang sedang kurang sehat itu tersenyum.
"Mama yang minta papa buat ajak Alena tinggal disini. Kasihan dia kalo harus sendirian lagi."

KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Fiksi Remaja"Jadi, kenapa akhirnya lo terima lamaran gue?" "ya, setelah gue pikir-pikir, omongan lo waktu itu emang bener, sih. Dari pada gue nikah sama om-om, kan?" "Lo sendiri kenapa, tiba-tiba dateng buat lamar gue?" Cowok itu diam, tak berniat menjawab. M...