3.ALONE

15.7K 777 1
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

3. ALONE

Ia menundukkan kepalanya melihat darah yang bercucuran di Kakinya, dia menahan nyeri di kakinya di tambah dengan tamparan dan pukulan Dirga tadi.

Rasanya ingin menangis namun tidak bisa,karena air mata itu tidak ingin keluar. Keana mengusap mukanya berusaha untuk tersenyum, mengatakan kepada dirinya sendiri Jika ini hanya luka biasa dan tidak ada apa-apa nya di bandingkan Kia.

Bi Tika yang baru saja pulang dari pasar terkejut dengan pecahan kaca terutama Kea yang terkena beling. Tanpa sadar wanita paruh baya itu melepaskan tas belanjaan begitu saja sehingga isinya keluar.

" Ya Allah kenapa bisa kaya gini Non kea ?" Wanita itu memapah Keana ke Sofa, "Duduk dulu ya non, tunggu bibi ngambil kotak P3K"

"Gausah Bi ini cuma luka kecil, lagian juga kotak P3k nya lagi di pake sama Kia, eum mending Bi Tika obatin Kia aja soalnya dia juga luka Bi."

" Ta-tapi non " Kea mengangguk, mengatakan jika dia baik-baik saja.

Wanita paruh baya itu kedapur untuk meletakkan sayur-sayuran. Keana memperhatikan Bi Tika yang mulai memasuki kamar Kia.

Keana mencabut beling yang tertancap di dengkulnya, terasa begitu ngilu ditambah mencabut dua beling lagi di bagian betis dan telapak kakinya. Kenapa harus sebanyak ini ?

Ingin pergi ke kamar pun bingung, Karena melihat kondisi kakinya seperti ini, jadi Kea hanya bisa diam menunggu pertolongan dari Bi Tika atau Dirga untuk memapahnya ke dalam kamar. Walau hanya 5% kemungkinan Dirga membantunya.

"Selain bikin adek lu kena beling, ternyata lu juga nyusahin ya." Keana membuka matanya, alisnya terangkat, "Maksud Kaka ?"

Gevan menggendongnya , "Eh turunin aku kak, turunin." Gevan tetap menggendongnya, "Dimana kamar lu ?" Kea tidak menjawab pertanyaan Gevan melainkan perempuan itu seperti terhipnotis ketika melihat ketampanan Gevan dari jarak dekat.

"Gua tanya dimana kamar lu ?" Kea menunjuk kamarnya, tanpa perasaan laki-laki itu melepaskan Keana begitu saja hingga pantatnya sakit karena terkena benturan dengan lantai.

Keana menahan tangan Gevan yang ingin keluar dari kamarnya, "Gausah pegang-pegang bisa ? "

" Kalau Kaka gak ikhlas nolong aku, gausah nolong kak." Gevan berdehem ,"Lagian juga gua itu di suruh sama Bi Tika." Pria itu duduk di Sofa.

[3] ALONE [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang