[3] ALONE [END] ✓

EXTRA PART

Aku gak nyangka bakal tembus
50 dan bahkan lebih dari itu 😭

Thankyou guys, atas
Support kalian.

Terhura banget please,
Karena itu aku bakal tepatin
Janji aku ke kalian.

Anggap aja ini bonus untuk kalian yang mau bertahan, di cerita aku sampai end.

Tanpa kalian cerita aku bener² sepi.

Siap untuk baca Extra Part ?
Alias, part terakhir cerita ini.

Kita absen dulu 💚🐣

Ready ??

HAPPY READING 💚

EXTRA PART (SPECIAL)

Ini sudah 5 bulan meninggalnya Sahabat, Keluarga, atau temen dekat mereka. Perubahan orang-orang disekitarnya mulai terlihat. Dimulai dari Dirga yang menjadi anak tertutup, Kiana yang menjadi pendiam, atau Kirana dan Fera yang selalu bolos pelajaran.

Kematian Keana menjadi pukulan terberat bagi mereka, memang ini sudah menginjak lima bulan. Namun, sulit untuk melupakannya. Setiap seminggu sekali, dalam lima bulan ini Dirga terus mengunjungi tempat istirahat terakhirnya. Walau Keana sudah memaafkannya tetap saja, rasa bersalah terus bersarang di dirinya.

Kiana selalu di bully di sekolahnya, bahkan dia beberapa kali mencoba untuk bunuh diri. Orang-orang di sekitarnya menyalahkannya atas kematian Keana. Padahal sudah diumumkan jika kematiannya bukan dia penyebabnya, tetapi mereka seolah-olah menutup telinga rapat-rapat.

Ini adalah kesempatan mereka untuk membalas Kiana yang suka semena-mena. Kiana tau, mungkin ini karma baginya. Dia juga tidak melawan jika dibully. Inikah yang Keana rasakan dulu ?

Bahkan Gevan yang dulu masih meliriknya, menjadi benar-benar malas meladeni perlakuannya. Kisah cinta mereka berdua seperti kisah Althair dan Keana. Beberapa kali Kiana berusaha mengambil hati Gevan secara terang-terangan namun, yang didapat perlakuan Gevan yang dingin padanya. Dia akui dirinya memang tidak memiliki rasa malu, mengejar milik orang.

Dia kira jika Gevan dan Chika hanya main-main, namun Kiana tidak pernah berfikir jika hubungan merek benar-benar serius. Bahkan dikit lagi akan tunangan setelah lulus nanti.

"Kiana kamu gapapa ?" Ia tersadar dari lamunannya, ternyata orang-orang disekitarnya sudah bubar. Palanya terangkat, dilihatnya manik mata Althair yang terlihat khawatir. Kiana memalingkan muka, "Iya, gua gak apa-apa," Lontarnya.

"Kamu beneran gak suka sama aku ? Sedikitpun ? Kenapa baru jujur kemarin ? Bahkan tanpa aku jawab kamu udah pergi. Kenapa ?" Althair terlihat menyedihkan, ketika mengetahui kebenarannya.

"Cukup, gua gak suka sama lu. Gua suka sama kak Gevan thair. Satu lagi, jangan ganggu gua,"

Althair memundurkan langkahnya, "Oke, kalau itu yang lo mau. Gua yang dulu bego, bener-bener bego, nyia-nyiain Keana demi lo." Badannya berbalik, langkahnya semakin menjauh dari Kiana yang menangis.

°°°

Beberapa mobil polisi mengamanka rumah Keluarga seorang pengusaha terkenal, tidak lain adalah Heri, beserta para wartawan yang turut andil disana berusaha mengintrogasi mereka.