45. ALONE

9.1K 352 1
                                    

PLAGIAT DILARANG
MENDEKAT⚠️

Jangan lupa untuk tinggalkan
Jejak kalian ya

Happy Reading guys

#StayHome🍃

.

.

.

.

45

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

45. ALONE [KECELAKAAN]

"Uang yang mamah kasih dikemanakan sama kamu Kia ? Yaampun." Starla melempar beberapa lembar uang merah pada anak perempuannya. Mukanya menekuk, "Jangan boros, ingat ! Ayah kamu lagi diluar kota." Peringat Starla sekian kalinya.

Dia sama sekali tidak peduli dengan peringatan Starla, Langkah kakinya berjalan lebar dengan senyuman yang tidak henti-hentinya ia tebarkan setiap langkahnya.

Kakinya tertahan untuk melanjutkan langkah ketika berada di depan pintu kamar Dirga, ia mengintip sedikit dalam celah-celah pintu yang terbuka. "Bang Dirga," Teriaknya.

Dirga membuka pintu dengan kasar, "Apaansih ?," Ketusnya, bersedekap didepan pintu menunggu permintaannya.

Kia mengumpat dalam hati ketika melihat wajah Dirga yang begitu sinis padanya. Ini salah dia dimana sih ? Perasaan Kia sama sekali tidak merasa mencari masalah dengan Dirga, kecuali Hari itu .... Atau jangan-jangan, Dirga mengetahuinya ?

Wajahnya terlihat gugup, lalu menggaruk telinganya yang memerah. "Mau anterin aku gak ? Kerumah Dessi, sebentar doang kok." Pintanya dengan suara yang lembut, menggandeng tangan Dirga erat.

"Sibuk, kamu sendiri aja kan bisa ? Atau Abang pesenin Taksi." Kia menggeleng, matanya berubah menjadi sayu.

"Sebentar doang kok." Pintanya, tampak memelas.

Dirga menyerah, dia sama sekali tidak bisa melihat wajah adiknya itu yang memelas seperti ini. Akhirnya mereka pergi ke bagasi rumah.

Jarak dari rumahnya ke rumah Dessi tidaklah dekat, bisa memakan waktu hampir satu jam. Kia masuk ke dalam mobil, membawa tas kecil berwarna hitam.

"Kamu tau alamatnya ?" Tangannya merogoh tas, mengeluarkan kertas yang berisikan alamat rumah Dessi. Palingan Dirga akan menggunakan aplikasi yang bisa menunjukkan arah jalan.

Lelaki itu memperhatikan deretan kata di kertas, lalu membuang kertas itu keluar jendela.

Kendaraan beroda empat itu berjalan, tidak seperti biasanya diiringi obrolan. Kia memilih bungkam, sambil memainkan uang yang diberi Starla.

"Bang, tadi Mamah bilang. Aku disuruh minta uang," Dirga melirik sekilas, dia sudah biasa dengan sikap adiknya yang senang sekali memalaknya. Tetapi bukannya kena omel, Wanita itu selalu diberi uang oleh Dirga. Bisa dibilang Dirga sangat memanjakan Kia, hingga terbiasa meminta-minta.

[3] ALONE [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang