[PLAGIAT DILARANG MENDEKAT]
Keana perempuan cantik yang sangat dibenci oleh kedua orangtuanya juga abangnya. Entah apa penyebab mereka membencinya. Setiap hari dia mendapat perlakuan yang sangat tidak adil.
Perkenalkan saja namanya Kiana saudara an...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
4. ALONE
Alisnya bertautan, "Kea adek Lo ?" Gevan menatap Javas dan Dirga bergantian.
Tidak ada ekspresi yang tergambar di muka Dirga.
"Adek ? Yakali, kan gua cuma bilang kalau dia itu Asisten rumah tangga." Javas seperti tidak percaya dengan omongan Dirga.
" Beneran ? Lo gak bohong bro ?" Dirga berdiri dari sofa, "Gak, dahlah males banget gua bahas tuh cewe si*lan, gua mau ke atas dulu." Dirga beranjak dari sana, berjalan menjauh dari mereka yang masih terduduk di sofa.
Kirana membersihkan luka-luka di lutut Keana dengan hati-hati menggunakan kapas yang ditetesi obat merah yang dia beli tadi sebelum ke sini. Sangat tidak tega melihat kondisinya sekarang, rasanya ingin sekali menghabiskan Dirga dan Kia.
Maka jika bisa dia akan menghabisi keduanya di waktu bersamaan. Sungguh, Kirana sangat muak dengan perilaku mereka, Dirga yang sangat begitu mudah di hasut juga Kia yang Licik karena ditutupi oleh muka polosnya itu, kebanyakan orang tertipu dengan rencana jahatnya.
Fera melirik Kirana yang memejamkan matanya sejenak, "Gausah pikir macem-macem untuk habisin mereka, yang ada Kea malah kena imbasnya lagi, emang lu mau ?" Kirana melempar kapas lalu mengacak rambutnya.
" Gak ngerti lagi gua sama tuh dua iblis, kalau bisa gua remuk-remuk tuh dua orang sampe hancur." Muka Kirana tampak memerah, dengan tangan yang terkepal kuat.
Keana mengusap bahu Kiran, perempuan itu tersenyum dibalik kesedihan nya dan Kirana sangat benci ini, ketika melihat Kea yang slalu tersenyum jika mengatakan semuanya baik-baik saja, jika dia yang berada di posisi kea. Mungkin dia akan membalas dendam perbuatan keluarga ini.
" Kea please, lo mending pindah dari neraka ini, ini udah gak pantes lu sebut rumah, kalau seandainya gua jadi lu, mungkin gua udah kabur kali " Suruh Kirana.
" Gak bisa Kiran, aku gak bisa ninggalin tempat ini "
Perempuan berpenampilan tombol dengan jaket Levis yang dia kenakan mengusap mukanya gusar, "Terserah lu deh, tapi kalau ada apa-apa lagi sama lu, gua bakal bawa lu paksa dari sini "
-oOo-
Mobil berwarna hitam itu melaju cepat meninggalkan rumah newah setelah berpamitan dengan perempuan yang melambaikan tangannya. Baru saja berbalik, suara klakson mobil yang memekakkan telinga membuat langkahnya terhenti.
Mobil berwarna silver berjalan memasuki area parkiran, keluarlah dua paruh baya mengenakkan baju putih dengan balutan jas hitam dan juga tas merek channel yang berada digenggaman nya. Matanya tampak menyala, tangannya terkepal kuat.