[PLAGIAT DILARANG MENDEKAT]
Keana perempuan cantik yang sangat dibenci oleh kedua orangtuanya juga abangnya. Entah apa penyebab mereka membencinya. Setiap hari dia mendapat perlakuan yang sangat tidak adil.
Perkenalkan saja namanya Kiana saudara an...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
47. ALONE
"Pergi," Teriak Althair yang tiba-tiba muncul, mendekap Kia yang menangis karena ketakutan.
Tangannya meremas Rok dengan kencang. Kenapa jika dulu dia Dibully Althair tidak memperlakukan nya seperti itu ? Mendekapnya. Fera mengusap bahu dengan lembut, segera membawa perginya dari sana sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun ketika mereka baru saja berbalik, kembali menuju kelas Althair membuka Suara, "Kejam banget. Ada ya, Saudaranya lagi dibully tapi malah diliatin doang ?," Fera berhenti, dia merasa jika perkataan Althair baru saja ditujukkan pada Keana.
"Lantas kalau gue kejam, dia apa ? Lu gak inget ya, waktu gue dibully dulu dia sama sekali gak peduli. Jangankan nolongin bahkan ngelirik gue aja enggak." Balas Kea, menahan air matanya.
"Keana Anindya, bener-bener perempuan yang gak punya hati." Althair menggendong Kia untuk pergi dari sana, namun perkataan Fera membuatnya menghentikan kakinya. "Iya Kea gak punya hati karena dia udah kasih hatinya ke Kia tapi apa ? pacar lu itu malah minta jantung. gatau diri banget jadi anak, Udah pelakor. Seharusnya tau diri, jangan lupain identitas lu Kiana. Lu cuman anak pungut." Bentak Fera yang sudah muak, membalikkan badannya untuk melanjutkan jalannya menuju kelas.
Kia terisak dipelukan Althair, "Iya bener Al, aku cuman anak pungut."
"Bagus dah kalau udah sadar," Celetuk Kirana yang menguping pembicaraan mereka tadi. Dia tersenyum sinis melewati keduanya dengan meletup-letupkan permen karet. "Oh ya Kia, inget ya. Sekarang lu gak bisa berkuasa lagi di sekolah ini, jadi nanti siap-siap aja jadi babunya para Kakel." Lanjut Kirana tertawa kecil.
Mereka telah sampai di kelas, Dessi duduk di atas mejanya sambil melihat ke jendela. Fera menyuruhnya untuk diam, "Yaelah kalau suka sama Kak Tara bilang aja kali Des, gausah diliatin terus. Nanti diambil orang baru tau rasa." Refleks tangannya Dessi menampar pipi Fera cukup keras. Wanita itu meringis, segera dibawa oleh Kirana keluar kelas lagi.
Tangannya menahan Dessi yang lekas pergi, "Gak deh gue gak ikut kak, Apalagi ada kak Binar sama Kak Sheila." Pungkasnya.
Dessi menyentil dahinya, ia mendekat kearah kuping. "Dengan begini kita bisa manfaatin mereka berdua." Bisiknya, memundurkan wajahnya lalu mengedipkan sebelah mata.
---
Jam istirahat sudah tidak bisa dihindari lagi olehnya. Bahkan tanpa persetujuan dari Kea, kedua wanita yang tidak lain Fera dan Kirana membawanya kekantin. Sayang sekali Uang sakunya tertinggal di kelas.
Bella mengangkat tangannya saat Kirana melihat sekeliling mencari keberadaan mereka. Kea mendongak, melihat wajah Kirana yang tersenyum dengan pandangan lurus. "Kiran, uang saku aku ketinggalan. Jadi kalian duluan aja ya,"