Vote terlebih dahulu sebelum
Melanjutkan membaca✨Happy Reading♥
Lisa tak berhenti merengek, padahal kini jam menunjukkan pukul 11 malam
Ia terbangun dari tidurnya merasakan badannya sakit apalagi kepalanya."Hiks, sakit hiks" ia merengek dengan tubuh meringkuk di bawah selimut.
Ceklek
Lais masuk ke kamar Lisa benar ternyata itu suara adiknya, Lais pun mendekati Lisa.
"Cil, sakit hm?" tanya Lais ia menggendong Lisa dan menimang-nimang agar Lisa berhenti menangis.
"Kenapa masih pusing hiks" adunya pada Lais. Lais tahu ini karena adiknya baru pertama kali di kasari orang, apalagi di jambak sampai beberapa helai rambut Lisa ikut tersangkut di tangan Sila, Lais tahu itu karena saat ia mencengkram tangan Sila ia melihatnya.
"Minum obat lagi ya?" tanya Lais di balas gelengan.
"Abang Lisa mau liat bintang" ujar Lisa sudah meredakan isakannya.
"Jangan nangis lagi ya?" ujar Lais di balas anggukan.
"Dingin?" tanya Lais.
"Engga, abang Lisa mau tanya" ujar Lisa ia masih berada di gendongan Lais.
"Tanya apa?" ujar Lais.
"Apa kak Lona ada di sana?" tanya Lisa menunjuk langit yang di penuhi bintang. Lais tersenyum dan membalas dengan anggukan.
"Kak Lona yang mana?" tanya Lisa.
"Yang paling terang" sahut Lais ia menatap bintang yang bersinar paling terang.
"Kalo Lisa meninggal, Lisa juga jadi bintang?" tanya Lisa tiba-tiba.
"Kamu udah jadi bintang di hati abang, papi sama mami bahkan sama Mark juga, jangan bawa-bawa men-
"Kenapa semua olang halus meninggal?" potong Lisa.
"Karena hidup di dunia cuma sementara, Allah bisa jemput kita kapan aja" ujar Lais ia bingung kenapa adiknya bicara soal meninggal?.
"Kak Lona bahagia engga ya disana?" ujar Lisa memperhatikan bintang yang bersinar paling terang.
"Abang engga tau" sahut Lais. Ia memejamkan matanya saat bayangan Rona selalu muncul, tapi bukan bayangan dengan wajah bersinar yang tengah tersenyum namun bayangan wajah yang tertutup darah seolah melambaikan tangan kepada Lais, Lais bingung maksudnya itu apa? Ia berfikiri apakah kekasihnya tidak tenang? Atau meminta Lais untuk ikut? Apa Rona meminta Lais menemukan siapa pelaku yang membuatnya meninggal?.
"Abang kok ngelamun?" tanya Lisa menyadarkan lamunan Lais.
"Gapapa" ujar Lais.
"Bang, kalo Lisa jadi bintang di langit, abang bakal liat Lisa telus engga?" tanya Lisa.
"Jangan ngomong begit-
"Abang ayo masuk, Lisa nganguk" potong Lisa di angguki Lais.
"Tidur, besok engga usah sekolah" ujar Lais menepuk punggung Lisa yang wajahnya menghadap pada dada bidang Lais.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARANGHAE MARK [END] [#S3]
Teen FictionFollow akun ini terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca. #3 [Spinoff LAISRIVANDRA] [Squel Innocent Girl] Lisa Adianra William gadis cantik dengan segala sifat kekanak-kanakan nya, memiliki mata bulat dengan pipi chubby menambah kesan yang sangat...