LIMA PULUH

1.9K 284 84
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Keluarga Samuel bernafas lega karena Lisa tetap berada di sisi mereka.

"Awas kalo kalian engga bisa jaga cucuku" ujar Jenita memeluk Lisa yang matanya hanya mengerjap saja.

"Sayang, Nenek engga bisa lama-lama, nenek minggu depan kesini lagi, jangan banyak menangis nenek janji kalo kesini bawa hadiah" ujarnya hanya di angguki Lisa.

Cup
Cup

"I Love You" ujarnya setelah mengecup pipi Lisa begitu juga Kakek, Oma dan Opa nya.

"Ais awas kalo lalai lagi, kamu juga jangan pacaran aja, bentar lagi lulus dan lanjutkan kuliahmu di luar" ujar Opanya, Daddy Raina.

"Siap" jawab Lais ia melirik Rona yang memalingkan wajahnya.

"Kita pulang assalamualaikum" ujarnya.

"Waalaikumsalam" balas mereka yang masih di dalam.

"Bangun Malk" ujar Lisa membantu Mark berdiri.

"Jangan nangis" ujar Mark mengacak pelan rambut Lisa.

"Kita keluar aja" ujar Joko di angguki Samuel, dan kini hanya ada ke empat remaja saja.

"Malk, udah makan?" tanya Lisa tersenyum hanya tipis tapi mampu membuat Lais, Mark dan Rona bersyukur.

"Lo ngaco ya? Gue kan baru sadar" ujar Mark terkekeh.

"Kali aja pas tidul lama, bangun-bangun udah kenyang" cerocos Lisa.

"Sini" Mark menepuk brankarnya agar Lisa ikut berbaring di sebelahnya.

"Sini" ujar Lais menepuk sofa sebelahnya saat Rona hanya berdiri, Rona duduk di pinggir Lais.

"Lo kenapa?" tanya Lais karena Rona hanya diam.

"Gapapa" jawab Rona memilih memainkan ponselnya.

"Oh" Lais ikut memainkan ponselnya sendiri. Ia membuka roomchat ternyata ada chat dari Anggun membuatnya membuka dan membalas pesan Anggun.

Anggun:
Lais, kamu tadi buru-buru banget ya?
Maaf kalo tadi aku ganggu.

Me:
Y

Lais keluar dari roomchat setelah membalas pesan Anggun, Rona sedari tadi melirik ia kira Lais akan membalas lebih yang bisa membuat anak orang melayang ternyata tidak, Rona tersenyum namun seketika senyumnya hilang saat Lais ternyata menelpon apa itu Anggun?

"Iya, males ngetik" ujar Lais tersenyum tipis, Rona memilih mengencangkan volume ponselnya yang tengah membuka tik-tok. Lais melirik Rona meminta agar Rona mengecilkannya tapi Rona justru malah memfullkan volumenya.

"Gapapa kesini aja" ujar Lais lalu mematikan panggilannya.

"Lo sarap ya? Ada orang telpon juga" ujar Lais menatap sinis Rona.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang