ENAM PULUH TIGA

1.4K 248 73
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Karena Lisa terus merengek minta di belikan es krim jadilah Mark mampir ke tempat es krim.

"Lisa mau melon Malk" ujar Lisa dengan semangat.

"Lisa mau empat" ujar Lisa ia pastikan jika Mark tak mengizinkan kalo ia meminta banyak namun salah Mark menurutinya.

"Malk, Lisa belcanda kok Lisa mau dua aja" ujar Lisa.

"Udah bawa aja biar gak usah kesini-kesini lagi" ujar Mark membuat Lisa diam memakan es krim itu tak minta.

"Cepetan" ujar Mark mendahului Lisa ke parkiran.

Bruk

"Aws" Mark menoleh ternyata Lisa terjatuh.

"Pelan aja jalannya" ujar Mark tanpa menolong Lisa.

"Malk, hiks sakit Malk engga nolongin Lisa hiks" ujar Lisa menangis membuat orang yang melihat merasa iba karena tak di ladeni.

"Lisa" panggil seseorang membuat Lisa menoleh ternyata ada Davin dan adiknya Dessi.

"Hiks sakit" ujar Lisa, Davin melirik Mark tajam kenapa Lisa di biarkan saja?.

"Cepetan Lisa, manja banget" ujar Mark menarik tangan Lisa namun di tepis Davin.

"Gak usah ikut campur bang, urus aja urusan lo sendiri" ujar Mark kembali menarik tangan Lisa membuat Lisa kesakitan.

"Gak usah nangis Lisa, lo udah gue beliin es krim cepet pul-

"Kalo lo gak niat buat bikin dia senang, berhenti disini" ujar Davin mendorong bahu Mark lalu menonjok rahang Mark hingga tersungkur.

"Hiks hiks kenapa belantem hiks" ujar Lisa, Mark memejamkan matanya sebelum berucap.

"INI KARENA LO, BENER KATA MELIA LO GAK GUNA, PEMBAWA SI-

BUGH
BUGH
BUGH

Davin membabi buta Mark ia murka saat Mark mengatakan sesuatu yang tak pantas untuk Lisa.

"ARGHH" jerit Mark saat Davin menendang keras sesuatu yang tak seharusnya di tendang yaitu bagian perut dekat pinggang sebelah kanan.

"MALKKK HIKS MALKK" seru Lisa melihat Mark kesakitan.

"Kita pulang Lisa" ujar Davin menarik lembut tangan Lisa yang tengah di pegang Dessi.

"Malk, Lisa tau Malk engga maksud kan hiks Lisa engga malah kok sama Malk hiks Lisa engga malah hiks Lisa sayang Malk, SALANGHAE MALM" ujar Lisa saat Davin menggendongnya paksa.

"Maafin gue Lisa" gumam Mark mengusap air matanya yang hampir menetes dari pelupuknya.

"Nado Saranghae Lisa" Mark memejamkan matanya rasa sesak lebih mendominasi dari rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuh, tendangan Davin membuatnya seperti mati rasa.
.
.
.
.
.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang