LIMA PULUH DELAPAN

1.4K 249 53
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Mark membawa Lisa ke rumahnya karena tadi rumah Lisa kosong tidak ada siapapun selain pengawal saja, Mark memilih pulang mengenakan taksi dan meminta Ruben membawa motornya sedangkan Lais ia bersama Arion dkk.

"Malk udah minum obat?" tanya Lisa di balas gelengan dari Mark, memang benar sore ini Mark belum minum obat, dan niatnya malam ini ia akan pergi ke apotik membeli obat lain.

"Mana obatnya?" tanya Lisa, Mark merutuki dirinya yang bodoh memilih membuang obat itu saat keluar dari toilet sekolah.

"Obatnya habis" ujar Mark duduk di sebelah Lisa.

"Ganti baju gih" ujar Mark langsung di angguki Lisa ia melihat Lisa masuk ke kamar mandi, Mark mengeluarkan baju Lisa di lemari khusus pakaian Lisa yang ada di kamarnya lalu manaruhnya di ranjang ia keluar dari kamarnya menuju dapur.

"Mama mana bi?" tanya Mark pada Artnya.

"Lagi ke kantor Tuan, Den mau di buatkan apa?" tanyanya.

"Jus mangga aja" ujar Mark ia memilih duduk di ruang tengah. Mark memikirkan kondisinya sendiri yang kini merasa aneh, ia mencoba membuka pencarian di ponselnya dan menuliskan gejala-gejala yang baru-baru ini ia alami, Mark menegang dadanya bergemuruh ia menggeleng lirih menepis kebenaran dari hasil pencariannya ia mengetik ulang namun hasilnya masih sama?.

"Malk ngapain?" tanya Lisa baru selesai mandi sudah berganti pakaian, Mark tersenyum manis meski kini perasaan takut mulai menjalar.

"Engga ngapa-ngapain, cuma liat IG aja" ujar Mark menyuruh Lisa duduk di sampingnya.

"Wangi banget" ujar Mark mengecup pipi Lisa.

"Iya dong, hehe kan habis mandi" ujar Lisa memainkan rambutnya sendiri.

"Udah besar masih aja pake bedak bayi" ujar Mark.

"Ih wanginya komodo itu enak" ujar Lisa membuat Mark tertawa.

"Kodomo Lisa bukan komodo" ujar Mark.

"Sama kan?" tanya Lisa.

"Beda lah, kodomo ya merk sabun bayi atau apa itu kalo komodo itu hew-

"Ish udah lah jangan di bahas engga penting" ujar Lisa.

"Terus maunya bahas apa?" tanya Mark.

"Bahas masa depan kita aja gimana?" tanya Lisa dengan mata yang mengerjap lucu.

"Mau banget nih bahas masa depan?" goda Mark.

"Emang masa depan itu apa?" tanya Lisa polos.

"Maka nya jangan sok ngerti Lisa" ujar Mark mencium gemas wajah Lisa.

"Ish, geli Malk geliiiii" ujar Lisa tertawa.

"Gemes banget sih pacar gue" Mark memeluk Lisa jika bersama Lisa ia mampu melupakan segala pikiran takutnya yang berapa menit lalu ia rasakan.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang